Taukah Anda bahwa Ronald Reagan melandasi kebijakannya itu dari buku yang ditulis pada abad ke-14?
Menurut laporan The New York Times (02/10/1981), Presiden Ronald Reagan memberi penjelasan mengapa dirinya menurunkan nilai pajak. "Kami sedang berupaya untuk menaikkan pemasukan negara." Ucap Reagan.
Dirinya lantas melanjutkan, tak hanya kebijakan pajak, banyak kebijakan lain yang merujuk pada sebuah buku klasik karya sarjana Muslim abad ke-14, yakni Muqaddimah Ibn Khaldun.
Dalam buku itu, Ibnu Khaldun menulis, "Pada permulaan dinasti, perpajakan (jibayah) menghasilkan pendapatan besar dari pembebanan (pajak) yang kecil. Sebaliknya pada akhir dinasti, perpajakan menghasilkan pendapatan kecil dari pembebanan (pajak) yang besar."
Pernyataan itu kemudian diamini oleh Franz Rosenthalseorang profesor di Yale Universityyang banyak menerjemahkan karya Ibnu Khaldun ke dalam bahasa Inggris. Dunia mengenalnya sebagai penyambung ide-ide Ibnu Khaldun ke dalam dunia modern. "Pernyataan Presiden Reagan soal kebijakan pajak dalam Muqaddimah itu memang benar adanya." Pungkas Franz.
Muqaddimah secara bahasa berarti 'pendahuluan'. Buku ini memang ditulis sebagai pengantar untuk berjilid-jilid buku soal sejarah bangsa-bangsa Arab yang berjudul Kitab al-'Ibar.Â
Muqaddimah sendiri merupakan buku yang sangat besar, terdiri dari enam bab utama yang menyoal bangsa-bangsa penghuni jazirah Arab, Afrika Utara, dan Semenanjung Iberia dari beragam aspek, mulai dari ekonomi, politik, budaya, geografi, bahkan dari sisi perkembangan ilmu pengetahuan.
Â
Sinopsis
"Sebuah buku yang tak diragukan lagi adalah karya terbesar dari jenisnya yang belum pernah diciptakan oleh pikiran siapa pun di waktu atau tempat mana pun."Â -Arnold J. Toynbee, Sejarawan Inggris.
Apa istimewanya buku Muqaddimah ini sehingga pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, memasukannya dalam daftar bacaan wajib manusia era digital?
Ibnu Khaldun (1332-1406) adalah manusia abad ke-14 yang genius dan multitalenta. Lahir di Tunisia dan wafat di Mesir, hafidz al-Quran sejak kecil ini adalah sosok yang dinamis dengan beragam profesi. Mulai dari ulama, hakim, ahli fikih, filsuf, ahli hukum, diplomat, pakar politik, dosen, sosiolog, sejarawan, hingga seniman dan penyair. Jauh sebelum ilmuwan Barat menemukan berbagai macam teori ilmu sosialnya, Ibnu Khaldun melalui kitab Muqaddimah-nya ini sudah menuliskan teori-teorinya dengan lengkap, ilmiah, dan enak dibaca.