Penganggaran modal berguna untuk untuk menganalisis dan mengevaluasi perencanaan dari investasi belanja modal. Investasi tersebut memiliki makna penting bagi perusahaan. Anggaran yang dikeluarkan pun cukup besar dan penggunaannya pun dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan investasi barang modal, perencanaan yang dilakukan tidak dalam waktu yang singkat demi mendapatkan penilaian yang memadai bahwa investasi yang dilakukan akan kembali dan mendatangkan laba yang besar dalam jangka panjang (Husnan,2000).
Hal yang sangat penting bagi perusahaan ketika berhadapan dengan keputusan penganggaran modal adalah menentukan apakah proyek tersebut akan menguntungkan atau tidak. Terdapat beberapa metode yang paling umum dalam memilih proyek untuk anggaran modal yaitu:
- Periode Pembayaran Kembali (PB)
- Tingkat Pengembalian Internal (IRR) dan
- Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Contoh Penganggaran Modal :Â Pembelian Mesin Produksi Baru
Sebuah perusahaan manufaktur, PT Maju Jaya Abadi, berencana untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan membeli mesin produksi baru. Berikut adalah contoh penganggaran modal untuk proyek ini:
1.) Identifikasi Kebutuhan
PT Maju Jaya Abadi membutuhkan mesin produksi baru untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksinya. Setelah evaluasi internal, mereka menetapkan bahwa mesin baru akan dapat mengurangi waktu siklus produksi dan meningkatkan kualitas produk.
2.) Perkiraan Biaya
- Biaya Mesin Produksi : Rp 2.000.000.000
- Biaya Pengiriman dan Instalasi : Rp 100.000.000
- Biaya Pelatihan Karyawan : Rp 50.000.000
- Biaya Pengujian dan Penyesuaian : Rp 30.000.000