Mohon tunggu...
Erika Novia P
Erika Novia P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi S1 jurusan Ilmu Politik Wartawan Kampus

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Keterkaitan Pemberitaan Media dengan Para Elit Politik Pemilik Media

24 Oktober 2020   16:00 Diperbarui: 24 Oktober 2020   16:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dari seluruh penjelasan di atas, dapat disimpullkan bahwa media massa merupakan saluran komunikasi massa guna menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak banyak secara luas. Media massa mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.

Antonio Gramsci (1971), dalam hegemoni, media massa adalah alat yang digunakan elit berkuasa untuk melestarikan kekuasaan, kekayaan dan status mereka dengan mempopulerkan falsafah, kebudayaan dan moralitas mereka sendiri. Ideologi di-mediamassa-kan dibenarkan dan diperkuat oleh sebuah sistem keagenan yang saling terkait dan efektif dalam mendistribusikan informasi dan praktek-praktek sosial yang sudah dianggap semestinya, yang merembesi segala aspek realitas sosial dan budaya.

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).

Berita dan Pemberitaan

Berita berasal dari bahasa sanskerta Vrit yang berarti “ada” atau “terjadi”, namun dapat pula dikatakan Vritta artinya “kejadian yang telah terjadi”. Sedangkan istilah news dalam bahasa Inggris untuk maksud berita, berasal dari new (baru) dengan konotasi kepada hal-hal baru. Dalam hal ini segala hal yang baru merupakan bahan informasi bagi semua orang yang memerlukannya. Dengan kata lain, semua hal yang baru merupakan etimologis istilah berita dalam bahasa Indonesia mendekati istilah bericht (en) dalam bahasa Belanda (Tamburaka, 2013: 87).

Dari  uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berita adalah laporan terkini tentang fakta peristiwa atau pendapat yang memiliki informasi dan nilai penting serta menarik untuk dipublikasikan melalui media massa.

Pemberitaan adalah suatu proses atau cara memberitakan suatu peristiwa yang terjadi, peristiwa tersebut identik sedang terjadi dan mempunyai rentang waktu yang lama. Dengan kata lain, pemberitaan adalah bagaimana peristiwa diberitakan oleh wartawan (Eriyanto, 2002: 95).

Konglomerasi Media

Menurut Murdock (1990) Pertama, Industrial conglomerates. Dengan mengambil contoh bagaimana suatu korporasi industri otomotif Fiat mengembangkan industrinya dengan mengontrol dua surat kabar utama Italia, La Stampa dan Corriere della Sera,  begitu juga grup usaha industri makanan dan kimia, Ferruzzi-Montedison, menguasai Il Messagero dan Italia Oggi, menunjukkan bagaimana suatu industri di luar media (berbasis bidang industri manufaktur) berekspansi usaha ke bidang industri media. Kedua,  service conglomerates. Kelompok konglomerasi berlatar belakang industri jasa yang selanjutnya berinvestasi pada industri media ini dicontohkan oleh Murdock pada kerajaan bisnis Berlusconi, grup Finivest. Semula, grup konglomerasi ini berkecimpung dalam bidang industri jasa seperti keuangan, real estate, dan retail.

Dalam perkembangannya, Finivest berekspansi dalam industri pertelevisian, media cetak, maupun periklanan. Ketiga, Communications conglomerates. Karakteristik konglomerasi komunikasi menurut Murdock terfokus pada industri yang bergerak dalam bidang media dan selanjutnya berekspansi baik secara vertikal maupun horizontal dalam bidang industri yang sama, media. Mengambil contoh, News Corp Internasional yang dimiliki oleh konglomerat Rupert Murdoch, Maxwell Communication Corporation, dan Bertelsmann. Ekspansi usaha dalam bidang industri yang sejenis dilakukan dengan tujuan menjalin sinergi di antara berbagai korporasinya.

Sementara konglomerasi media di Indonesia menurut Bastian (2015), Hasil sintesis dari kedua model di atas terbangun enam model konglomerasi yang sesuai dipraktikkan dalam memahami karakteristik pengelompokkan konglomersi media di negeri ini. Keenam kelompok tersebut yaitu:  Industrial Concentric Conglomerates (ICC), Services Concentric Conglomerates (SCC), Communications Concentric Conglomerates (CCC), Industrial Diversified Conglomerates (IDC), Services Diversified Conglomerates (SDC), dan Communication Diversified Conglomerates (CDC).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun