Mohon tunggu...
Erika Heriyan_46122120017
Erika Heriyan_46122120017 Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Student of Psychology Mercu Buana warung buncit. Dosen Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Kewirausahaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Penerapan Balanced Scorecard, Norton, dan Kaplan

30 September 2023   21:30 Diperbarui: 30 September 2023   21:41 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul 4 Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak 

Diskursus Penerapan Balanced Scorecard, Norton dan Kaplan

Nama : Erika Heriyan

NIM : 46122120017

Dosen : Prof. Dr, Apollo, M. Si.Ak 

Balanced Scorecard (BSC) adalah suatu konsep manajemen kinerja yang dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada awal tahun 1990-an. BSC digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi atau perusahaan dari berbagai perspektif yang seimbang, bukan hanya dari segi finansial. BSC mempertimbangkan empat perspektif utama yaitu :


 1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Merupakan perspektif yang paling tradisional dan sering digunakan dalam pengukuran kinerja. Fokusnya adalah pada aspek-aspek keuangan seperti pendapatan, laba, pertumbuhan, dan efisiensi biaya.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi mencapai hasil finansial yang sehat dan berkelanjutan. Ini mencakup mengukur profitabilitas, likuiditas, dan pengembalian investasi.


2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective).
Perspektif ini berkaitan dengan pandangan pelanggan terhadap produk atau layanan perusahaan. Fokusnya adalah pada bagaimana perusahaan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, mempertahankan pelanggan yang ada, dan mendapatkan pelanggan baru. Ini dapat diukur dengan KPI seperti tingkat kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dan retensi pelanggan


3. Perspektif Proses Internal (Internal Process Perspective).
Perspektif ini mengacu pada proses internal yang perusahaan lakukan untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham. Ini mencakup proses operasional, efisiensi, dan inovasi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam pelaksanaan proses internal. KPI di sini bisa termasuk waktu siklus proses, tingkat kesalahan, atau peningkatan dalam proses inovasi.

4. Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective):
Ini adalah perspektif yang berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk belajar, beradaptasi, dan berkembang. Ini mencakup pengembangan karyawan, sistem informasi, dan kapabilitas organisasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya manusia dan pengetahuan yang cukup untuk mendukung inovasi dan perbaikan berkelanjutan. KPI di sini mungkin melibatkan tingkat pelatihan karyawan, tingkat retensi karyawan, atau kemampuan adaptasi organisasi terhadap perubahan.

Pendekatan BSC mengharmonisasi keempat perspektif ini untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja organisasi. Dengan cara ini, perusahaan dapat menilai pencapaian mereka dari sudut pandang finansial dan non-finansial serta mengidentifikasi area di mana mereka perlu melakukan perbaikan untuk mencapai tujuan strategis jangka panjang.

Robert Kaplan dan David Norton merancang Balanced Scorecard sebagai alat untuk membantu organisasi fokus pada tujuan jangka panjang dan mengukur kemajuan mereka dengan cara yang lebih holistik. BSC memungkinkan organisasi untuk menyelaraskan strategi dengan tujuan operasional dan memonitor kinerja mereka dalam berbagai aspek yang relevan.

Sebagai contoh Perusahaan Layanan Keuangan
Sebuah bank ABC menggunakan BSC untuk meningkatkan layanan pelanggan. Mereka memiliki KPI untuk perspektif pelanggan yang mencakup waktu tunggu di cabang, tingkat kepuasan nasabah, dan kecepatan penyelesaian transaksi. Setelah menganalisis data BSC mereka, mereka menemukan bahwa waktu tunggu di cabang adalah masalah utama. Bank tersebut menginvestasikan dalam pelatihan karyawan dan teknologi untuk mengurangi waktu tunggu. Hasilnya, kepuasan pelanggan meningkat, dan lebih banyak nasabah memilih untuk melakukan bisnis dengan bank tersebut.

Jadi, dalam konteks diskusi penyerapan Balanced Scorecard, Norton, dan Kaplan, bisa dijelaskan bagaimana organisasi menggunakan Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur dan meningkatkan kinerja mereka di seluruh perspektif yang telah disebutkan, serta bagaimana konsep ini dikembangkan oleh Kaplan dan Norton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun