Mohon tunggu...
Pendidikan

Analisis Semiotika Iklan WWF Rainforest "We Cut Off Something That Doesn't Grow Again"

17 Mei 2018   20:47 Diperbarui: 17 Mei 2018   21:03 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.pinterest.co.uk


Sumber: Eskipaper.com
Sumber: Eskipaper.com
Sumber: https://men.idntimes.com
Sumber: https://men.idntimes.com
Sumber: https://www.pinterest.co.uk
Sumber: https://www.pinterest.co.uk

BAB I

PENDAHULUAN

A.Pentingnya Karya Dipilih dan Dianalisis

Poster adalah media komunikasi visual dalam bentuk cetak yang nampilkan gambar-gambar yang menarik dan juga sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada media masa. Jika dilihat poster dibuat dengan perpaduan warna yang menarik, tapi jika diteliti poster memiliki karakter yang kuat dalam menyampaikan informasi yang penekanannya pada gambar dan warnanya.Poster juga disandingkan dengan tulisan-tulisan yang mudah dimengerti  untuk memperjelas informasi dan visual yang ditampilkan dari poster tersebut.

WWF Indonesia merupakan salah satu organisasi konservasi independen terbesar di Indonesia yang telah memulai kegiatannya sejak tahun 1962. Pada tahun 1998, WWF Indonesia resmi  menjadi lembaga nasional berbadan hukum Yayasan. Misi utama WWF Indonesia adalah melestarikan, merestorasi serta mengelola ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkeadilan, demi keberlanjutan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh WWF adalah membuat iklan berupa poster tentang pelestarian hutan hujan tropis. Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi konservasi di kalangan masyarakat Indonesia

Menggunakan poster sebagai media iklan sebagai media penyebaran informasi dirasa penting karena keasadaran masyarakat akan dampak negatif penggudulan hutan masi rendah. 

Maka demi mengetahui makna dan maksud dibalik gambar dan kata-kata pada poster ini guna mengatasi kesalahpahaman dalam mengartikan poster

B. Landasan Teori 

Charles Sanders Pierce

Poster adalah media komunikasi visual dalam bentuk cetak yang nampilkan gambar-gambar yang menarik dan juga sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada media masa. Jika dilihat poster dibuat dengan perpaduan warna yang menarik, tapi jika diteliti poster memiliki karakter yang kuat dalam menyampaikan informasi yang penekanannya pada gambar dan warnanya.Poster juga disandingkan dengan tulisan-tulisan yang mudah dimengerti  untuk memperjelas informasi dan visual yang ditampilkan dari poster tersebut.

WWF Indonesia merupakan salah satu organisasi konservasi independen terbesar di Indonesia yang telah memulai kegiatannya sejak tahun 1962. Pada tahun 1998, WWF Indonesia resmi  menjadi lembaga nasional berbadan hukum Yayasan. Misi utama WWF Indonesia adalah melestarikan, merestorasi serta mengelola ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkeadilan, demi keberlanjutan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh WWF adalah membuat iklan berupa poster tentang pelestarian hutan hujan tropis. Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi konservasi di kalangan masyarakat Indonesia

Menggunakan poster sebagai media iklan sebagai media penyebaran informasi dirasa penting karena keasadaran masyarakat akan dampak negatif penggudulan hutan masi rendah. 

Maka demi mengetahui makna dan maksud dibalik gambar dan kata-kata pada poster ini guna mengatasi kesalahpahaman dalam mengartikan poster.Charles Sanders Pierce (1839-1914) mengemukakan teori tentang Tanda yang disebut sebagai teori semiotik. Pierce memperkenalkan istilah semiotik dengan hubungan segitiga triadik, yaitu tanda dipilih (representamen), makna tanda (interpretant) dan objek itu sendiri.

Teori Pierce ini telah menyempurnakan teori Saussure sebelumnya, dimana objek benar-benar merepresentasikan maknanya, misalkan : sebuah sepatu akan diartikan sama oleh semua orang sebagai sepatu, padahal dipikiran setiap orang sepatu itu berbeda-beda, ada sepatu pantofel, heels, boots, dan lainnya.

Pierce memperhitungkan keambiguitasan sebuah tanda, misalkan: jika seseorang menyebutkan kata "tas", maka orang dapat melihat dari latar belakang orang yang menyampaikan pesan, ada beberapa faktor seperti gender, usia, tempat tinggal yang mempengaruhi pengertian "tas" tersebut. Pierce membuat komunikasi lebih mudah karena tidak akan terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan sebuah objek. Dalam objek, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Ikon

Ikon merupakan tanda yang memiliki kemiripan "rupa". sebagai mana yang telah ada wujud nyatanya. Penggambaran ikon ada dengan dua cara, yaitu ilustratif (sesuai bentuk aslinya) dan diagramattik (dalam bentuk penyederhanaan).

contoh : pohon, gunung, daun, tempat sampah, buku, dsb.

2. Indeks

Indeks merupakan tanda yang menunjuk kepada sebuah arti, indeks sering juga disebut sebagai "petunjuk".

contoh : marka jalan, lampu lalu-lintas, plang nama jalan, dsb.

3. Simbol

Simbol merupakan tanda yang bersifat mewakili sebuah hal yang lebih besar yang ada dibelakangnya. Simbol juga biasanya menunjukkan arti yang telah disepakati bersama.

contoh : logo perusahaan, simbol-simbol keagamaan (salib, bangunan mesjid, kitab suci), dsb.

Charles Morris
 

Charles Morris (1938 : 6; dalam Levinson, 1983 : 1), seorang filsuf yang menaruh perhatian atas ilmu tentang tanda --tanda, semiotika pada dasarnya dapat dibedakan kedalam tiga cabang penyelidikan ( braches of inquiry ), yakni sintaktik, semantic, dan pragmantik.

  • Sintaktik adalah suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengaji " hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda -- tanda yang lain ". Dengan kata lain, karena hubungan -- hubungan formal ini merupakan kaidah -- kaidah yang mengendalikan tuturan dan interpretasi, pengertian sintaktik kurang lebih adalah semacam "gramatika"
  • Semantik adalah cabang penyelidikan semiotika yang memperlajari " hubungan di antara tanda -- tanda dengan designata atau objek -- objek yang diacunya". Bagi Morris yang dimaksudkan dengan designate adalah makna tanda -- tanda sebelum digunakan didalam tuturan tertentu.
  • Pragmantik Suatu cabang penyelidikan semiotika yang mempelajari "hubungan di antara tanda -- tanda dengan interpreter- interpreter atau para pemakainya", pemakaian tanda -- tanda. Pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek -- aspek komunikasi, khususnya  fungsi -- fungsi situasional yang melatari tuturan.

Paul Ricoeur 

Paul Ricoeur adalah seorang filsuf dalam karya -- karyanya seperti memiliki perspektif kefilsafatan yang beralih dari analysis eksistensial kemudian dianalisis dengan eidetic ( pengamatan yang semakin mendetail ), fenomenologis, historis, hermeneutika hingga pada akhirnya semantik. Dengan mengutif Nietzsche, ia mengatakan bahwa hidup itu sendiri adalah interpretasi (Ricoeur, 1974 : 12). Bilamana terdapat pluralitas makna, maka disitu interpretasi dibutuhkan. Apalagi jika simbol -- simbol dilibatkan. Interpretasi menjadi penting, sebab disini makna mempunyai multi lapisan.

Hermeneutika sendiri yaitu mengupas tentang makna tersembunyi dalam teks yang kelihatan mengandung makna, karena setiap interpretasi adalah usaha untuk "membongkar" makna -- makna yang masih terselubung atau usaha membuka lipatan -- lipatan dari tingkat -- tingkat makna yang terkadung dalam makna kesusastraan.

Menurut Ricoeur kata -- kata adalah simbol, karena menggambarkan makna lain yang sifatnya " tidak langsung, tidak begitu penting serta figuratif (berupa kiasan ) dan hanya dapat dimengerti melalui simbol -- simbol tersebut". Jadi, simbol -- simbol dan interpretasi merupakan konsep -- konsep yang mempunyai pluralitas makna yang terkandung di dalam simbol -- simbol atau kata -- kata. 

C. Sumbangan bagi Imu Desain Komunikasi Visual 

Semiotika berasal dari kata Yunani : semeion. Diartikan sebagai tanda. Semiotika menurut kamus liguistik adalah ilmu yang memperlajari lambang - lambang dan tanda - tanda ( Kridalaksana, 1993 : 195 ). Dengan demikian, semiotik adalah studi tentang tanda dan cara tanda - tanda itu bekerja. Singkat cerita, semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda.

Berfungsinya tanda, dan produksi makna. Sedangkan, Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi ataupun tujuan persuasi yaitu mempengaruhi perilaku). Oleh karena itu, Semiotika bagi Desain Komunikasi Visual adalah sejatinya sebagai metode pengkajian maupun penciptaan desain komunikasi visual. 

BAB II

ANALISIS SEMIOTIK

A. Tanda Verbal 

Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dengan tema Go Green menggunakan gaya Bahasa informal yang didalamnya mengandung sindiran, hal itu dapat dilihat dari headline dan bodycopy yang terdapat pada ILM tersebut.

Seperti dapat dilihat pada headline yang bertuliskan "We cut off something that doesn't grow again", mengandung makna sindiran yang berarti "Kita memotong sesuatu yang tidak dapat tumbuh kembali". Hal tersebut dapat memberikan kita peringatan, bahwa memotong pohon sama halnya seperti kita memotong jari kita sendiri. Ibu jari yang terpotong mewakili teks pada headline "... that doesn't grow again".

Pada bodycopy menggunakan gaya bahasa penegasan. Teks tersebut bertuliskan "Wherever the rain forest is cleared barren ground remains" yang berarti "Dimanapun hutan hujan yang dirusak, selalu menyisakan tanah yang tandus". Hal ini dapat menunjukkan sebuah penegasan, bahwa sesuatu yang kita rusak dampaknya akan kita rasakan dan membekas dikemudian hari.

B. Tanda Visual

Tangan 

  • Dalam visual poster tersebut menggunakan tangan kiri, karena tangan kiri melambangkan sesuatu yang kurang baik, jika dikaitkan kembali sama halnya dengan memotong pohon sembarangan.
  • Dalam visual yang ditampilkan terpampang sebuah visual tangan laki-laki, itu dapat dilihat dari struktur tangannya nampak lebih besar dan kurang lentik berbeda dengan tangan wanita. Nampak juga dari urat-urat yang menonjol, itu menunjukkan tangan tangan pekerja keras.
  • Mengapa menyisakan empat jari lainnya? hal tersebut dapat diartikan dari sisi positif yakni apabila ada satu pohom yang dipotong, maka harus ada 4 pohon yang ditanam.
  • Dalam visual poster tersebut menggunakan tangan manusia, itu ditunjukkan dari warna kulit jumlah jari dan juga bentuk postur tangannya. Dan manusia tersebut hidup, dapat dilihat dari warna kulit yang sedikit kemerahan dan tidak pucat. Kemudian urat nadi yang terdapat pada visual tangan tersebut menunjukkan bahwa itu tangan manusia yang hidup.

Ibu jari dan empat jari lainnya

  • Dalam visual poster tersebut juga terdapat visual ibu jari. Ibu jari sangat berperan penting di kehidupan manusia dalam kegiatan sehari-hari. Ibu jari membantu kita untuk menggenggam sesuatu, kemudian memperkuat tangan untuk memegang sesuatu, selain itu ibu jari menjadi salah satu identitas seorang manusia yang dilihat dari sidik ibu jari.
  • Apabila ibu jari terpotong sangat berpengaruh dalam kinerja empat jari lainnya. Segala pekerjaan yang menggunakan tangan kinerjanya akan sangat tidak stabil. Dan lebih fatalnya manusia tersebut kehilangan identitas sidik ibu jarinya.
  • Kemudian empat jari lainnya menunjuk ke atas mengarah pada tipografi yang ada di poster tersebut.

Urat

  • Visualisasi urat yang ada pada poster tersebut seperti akar pada sebuah pohon, keduanya sama-sama berpengaruh dalam kelangsungan hidup. Urat sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup manusia, dan akar berpengaruh pada kelangsungan hidup sebuah pohon.

Pohon

  • Dalam visualnya pohon tersebut berada pada usia-usia produktifnya, dapat dilihat dari lingkar masa pohonnya. Terlihat diameter yang masih sedang atau belum terlalu besar, yang menunjukkan bahwa masa pohon belum terlalu tua dan belum pantas untuk ditebang.

C. Teori Semiotika Charles Sanders Pierce

IKON

Berdasarkan hasil identifikasi tanda yang dilakukan pada poster lingkungan WWF terdapat beberapa icon yang terdapat pada poster tersebut diantaranya terdapat gambar tangan kiri manusia dewasa dengan posisi tertelungkup yang terdapat urat-urat nadi yang tampak jelas kemudian pada bagian ibu jari terpotong sebagian dan pada bagian lainnya digambarkan sebagai salah satu jenis pohon dari hutan hujan tropis. Ikon yang terdapat dalam poster ini yaitu :

a. Sebuah gambar tangan manusia, tangan sebelah kiri, tangan pria dewasa.

b. Terdapat pohon yang tumbang.

INDEKS

Dalam poster tersebut tampak gambar potongan tangan pria yang tertelungkup, sehingga terlihat pada bagian punggung tangan bahwa adanya urat-urat yang tampak, dan pada bagian ibu jari sudah tidak utuh lagi dan terpisah pada bagian yang lainnya, namun pada bagian lainnya merupakan bagian dari pohon yang juga sudah terpotong pada bagian batang pohonnya serta pada tanga tersebut masih terdapat empat jari yang masih utuh yang tegak lurus menghadap ke atas. Indeks pada poster ini adalah :

a. Bagian tangan dan pohon yang terpotong menjadi bagain yang terpisah.

b. Serbuk sisa potongan pohon.

c. Urat Nadi

SIMBOL

Dalam poster tersebut tampak gambar potongan tangan pria yang tertelungkup, sehingga terlihat pada bagian punggung tangan bahwa adanya urat-urat yang tampak, dan pada bagian ibu jari sudah tidak utuh lagi dan terpisah pada bagian yang lainnya, namun pada bagian lainnya merupakan bagian dari pohon yang juga sudah terpotong pada bagian batang pohonnya serta pada tanga tersebut masih terdapat empat jari yang masih utuh yang tegak lurus menghadap ke atas. Simbol pada poster ini adalah :

a. Gambar panda Logo WWF

1. Ikon yang terdapat dalam scene ini adalah: 

a. Sebuah gambar tangan manusia, dimana merupakan intrepretasi dari pelaku penebangan pohon dihutan hujan tropis yang mana mayoritas merupakan ulah dari berbagai oknum tangan-tangan jahil manusia yang tidak bertanggung jawab dan memiliki keperluan tertent. Tangan sebelah kiri, karena tangan kiri melambangkan sesuatu yang kurang baik sama halnya dengan menebang pohon sembarangan.

Tangan pria dewasa, dimana dapat terlihat dari bentuk struktur tangan yang ukurannya besar dan bentuknya seperti tangan pria dewasa, karena jika struktur tangan wanita lebih terlihat ramping, lentik dan ukurannya lebih kecil.

b. Terdapat pohon yang tumbang, merupakan visualisasi dari dampak dari ditebangnya pohon secara liar.

2. Indeks Indeks yang terdapat dalam scene ini adalah: 

a. Bagian tangan dan pohon yang terpotong menjadi bagain yang terpisah, menandakan bahwa terjadinya penebangan pohon secara liar dan merupakan intrepretasi, jika penebangan pohon terjadi secara terus-menerus maka akan menimbulkan efek terhadap lingkungan dimana tanah akan tandus karena tidak adanya penyerapan air ke tanah dan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di bumi karena berkurangnya produksi oksigen.

Sedangkan pemilihan ibu jari yang terpotong mengintrepretasi bahwa jika suatu pohon sudah di tebang maka akan sulit kembali untuk ditanam, dalam arti penanaman pohon membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadikannya produktif dan aktif dalam memproduksi oksigen dan juga dalam penyerapan air ke tanah.

b. Serbuk sisa potongan pohon, menandakan adanya sisa atau bukti dari penebangan pohon.

c. Urat Nadi, seperti akar pada sebuah pohon, keduanya sama-sama memiliki pengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia, dan akar berpengaruh terhadap kelangsungan hidup sebuah pohon.

3. Simbol Simbol yang terdapat dalam scene ini adalah: 

a.  Gambar panda Logo WWF yang berada di pojok kiri bawah menandakan lembaga yang merilis poster tersebut.

BAB III 

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari apa yang telah disampaikan dapat diambil kesimpulan bahwa dalam poster tersebut terdapat sebuah pesan bahwa memotong sebuah pohon sama halnya kita memotong ibu jari kita sendiri. Ibu jari memiliki peran yang sangat penting, begitu juga pohon ia menjadi penyeimbang kelangsungan hidup manusia di bumi.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://elqorni.wordpress.com/2011/11/29/analisa-hermeneutika/

http://2112022thomasoctavianus.blogspot.co.id/2015/03/analisis-tanda-ikon-indeks-dan-simbol.html

www.behance.net/gallery/11136591/WWF-Rainforest

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21398/1/DENI%20SOFIANSYAH.pdf

https://www.wwf.or.id/tentang_wwf/

Buku berjudul " Membaca Tanda dan Makna Desain Komunikasi Visual " oleh Dr. Sumbo Tinarbuko, Msn

 

Disusun oleh :

 

Nur Praditya Wibisono                    1612433024

Tantriono Sasongko                          1612425024

I Kadek Fajar B                                1612408024

Marina Masud M                              1612420024

Viona Firadilla                                  1612418024

Erika Fatikhasari                              1612435024

Ahmad Nabil Afif                             1612404024

Ashr Lian Alviani                             1612412024

Andrawan Aditya                             1612419024

Dwi Anggo A                                                 1612429024

 

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA

TAHUN AJARAN 2017 / 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun