Mohon tunggu...
Erika Adeaning Nirvananda
Erika Adeaning Nirvananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alat, Metode, dan Strategi Pendidikan Islam

12 November 2023   07:19 Diperbarui: 12 November 2023   09:12 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari sudut pandang etimologi, alat pendidikan Islam merupakan kombinasi tiga kata dengan satu arti. Sebelum memberikan definisi pada frasa tersebut, penting untuk memahami secara menyeluruh arti setiap kata dalam frasa tersebut baik dari segi bahasa maupun terminologi. Alat diartikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, mencakup berbagai bentuk (dalam bentuk media) yang diuji oleh pendidik. Alat juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan pendidikan Islam dan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu alat berbentuk material (fisik) dan alat non-material (situasional). 

Selama proses pendidikan, penggunaan alat dalam pembelajaran selalu beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Tujuan utama alat pendidikan adalah untuk mencapai hasil terbaik dalam proses pendidikan. Menurut definisi Marimba, pendidikan adalah bimbingan sadar dari pendidik terhadap pengembangan peserta didik secara jasmani dan rohani untuk menjadi pribadi yang paripurna. Pendidikan Islam, di sisi lain, adalah proses bimbingan sesuai dengan ajaran Islam. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa alat pendidikan Islam mencakup semua yang terkait dengan bagian material (fisik) dan non-material (non-fisik) untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. Alat fisik melibatkan buku, komputer, dan lainnya, sementara alat non-material mencakup pergaulan, wibawa, hukuman, dan lain sebagainya.

Dalam proses mengajar kita perlu mengetahui metode apa saja yang akan kita ajarkan kepada peserta didik. Disini terdapat 5 macam metode yang perlu kita perhatikan yaitu:

1. Metode Ceramah, metode ini adalah suatu pendekatan di mana seorang guru menyampaikan informasi atau pengetahuan secara lisan.

2. Metode Diskusi, metode ini melibatkan interaksi aktif antar peserta didik dan mendiskusikan suatu topik atau permasalahan tertentu.

3. Metode Tugas Belajar, metode ini di mana peserta didik diberikan tugas untuk diselesaikan secara mandiri atau dalam kelompok.

4. Metode Demonstrasi, merupakan pendekatan pembelajaran dimana seseorang guru secara langsung menunjukkan suatu proses atau konsep kepada peserta didik.

5. Metode Tanya Jawab, adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana seorang guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dan merespon dengan jawaban mereka.

Seorang guru bukanlah hanya memberikan materi dengan berbagai metode saja. Namun seorang guru harus memiliki dan memahami strategi apa saja yang harus dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar. Ada empat komponen dalam strategi pembelajaran pendidikan Islam, yang meliputi perumusan tujuan, pemilihan pendekatan yang sesuai dalam proses belajar mengajar, perumusan langkah-langkah, dan penilaian keberhasilan pembelajaran. 

Dalam konteks strategi pembelajaran pendidikan Islam, beberapa pendekatan diterapkan oleh pendidik. Pertama, Pendekatan Ekspositori atau Model Informasi, yang berfokus pada kontrol dan penentuan tingkah laku kelas serta penyebaran pengetahuan oleh pendidik. Pendekatan ini cenderung bersifat kurang optimal karena orientasinya pada pendidik (teacher-centered), membuat peserta didik menjadi pasif.

Kedua, Pendekatan Inkuiri/Discovery, mengutamakan kegiatan belajar peserta didik dalam mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis. Pendidik berperan sebagai pembimbing dan fasilitator, mendorong peserta didik untuk menjadi subjek yang aktif dan kreatif dalam pemecahan masalah, dengan metode komunikasi yang melibatkan diskusi dan pemberian tugas.

Ketiga, Pendekatan Interaksi Sosial, menekankan pada pembentukan kemampuan peserta didik untuk berinteraksi sosial dan mengembangkan sikap demokratis. Metode yang digunakan melibatkan diskusi, kerja kelompok, pemberian tugas, problem solving, role playing, sosio drama, dan metode lain yang mendukung hubungan antar peserta didik.

Keempat, Pendekatan Tingkah Laku (Behavioral Models), menekankan pada teori tingkah laku dengan pendidik memberikan stimulus melalui pengajarannya, dan peserta didik memberikan respon dengan perilaku belajar. Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan reinforcement untuk membentuk perubahan perilaku.

Dalam pengelolaan kelas, pendidik harus memastikan kondisi kelas menguntungkan bagi peserta didik, dengan memberikan kebebasan intelektual dan fisik, merangsang partisipasi aktif, dan menciptakan suasana hangat. Pentingnya pengelolaan kelas juga terlihat dalam upaya pendidik untuk menghindari diskriminasi antara peserta didik melalui perencanaan dan desain kelas yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun