Contoh:
1)Al-Quran adalah pembeda antara yang hak dan yang batil.
2)Selain al-Quran kita juga harus meyakini Injil, Zabur, dan Taurat. suci agama Budha adalah Tripitaka dan kitab suci agama Hindu adalah Weda.
3)Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.
2. Huruf Miring
Huruf miring adalah huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Disamping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Dalam hal ini huruf bercetak miring pada umumnya dipakai pada pengutipan judul buku, nama koran, atau media pers.
Huruf miring juga biasa digunakan untuk menegaskan kata atau bagian tertentu dalam kalimat atau penulisan kata-kata yang bukan merupakan bahasa Indonesia seperti istilah bahasa asing atau bahasa daerah. Penggunaan huruf miring dalam tulisan adalah sebagai berikut:
a.Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh:
1)Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
2)Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
3)Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.