Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Ketika Taman Kota Jadi Korban Oknum Perburuan Koin

11 Januari 2025   08:49 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:49 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram @infobandungkota


Baru-baru ini, Kota Bandung dikejutkan oleh fenomena berburu koin yang diinisiasi oleh aplikasi Jagat. Permainan berbasis teknologi ini mengajak masyarakat untuk menemukan koin digital di berbagai ruang publik seperti Taman Tegallega, Balai Kota, dan Taman Maluku. Dengan bantuan GPS, pemain dapat berburu koin yang kemudian bisa ditukar dengan uang tunai bernilai mulai dari Rp300 ribu hingga Rp100 juta. Tren ini dengan cepat menarik perhatian banyak orang, menciptakan euforia tersendiri di kalangan masyarakat Bandung. Namun, di balik keseruannya, fenomena ini menimbulkan dampak negatif yang serius, terutama terhadap fasilitas publik dan taman kota.

Taman-taman yang menjadi kebanggaan Kota Bandung kini menghadapi ancaman kerusakan akibat perilaku tidak bertanggung jawab sebagian pemain. Banyak laporan menunjukkan taman yang rusak, bunga yang terinjak-injak, serta fasilitas seperti bangku taman yang patah akibat aktivitas berburu koin. Fenomena ini mencerminkan sisi buruk masyarakat yang hanya peduli pada keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan.

Salah satu contoh kerusakan terjadi di Taman Tegallega, di mana rumput dan tanaman hias rusak akibat pemain yang berlomba-lomba mencari koin tanpa memperhatikan jejak mereka. Di Taman Maluku, ditemukan jejak kaki yang merusak jalur taman yang baru saja diperbaiki. Situasi ini memprihatinkan karena fasilitas publik seharusnya menjadi ruang bersama yang dijaga dan dinikmati oleh semua kalangan.

Fenomena ini menjadi simbol bagaimana ketamakan dan ketidakpedulian terhadap lingkungan semakin mengakar dalam masyarakat. Keseruan permainan telah mengaburkan batasan antara hiburan dan tanggung jawab sosial. Banyak pemain yang rela melanggar aturan, merusak fasilitas, bahkan bertindak agresif demi mendapatkan koin dengan nilai tinggi.

Tren berburu koin ini juga memperlihatkan bagaimana masyarakat mudah tergoda oleh iming-iming uang tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Tindakan merusak taman dan fasilitas publik demi keuntungan pribadi menunjukkan kurangnya kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan. Fenomena ini, alih-alih mempererat solidaritas sosial, justru memunculkan perilaku individualistis yang merugikan banyak pihak.

Pemerintah Kota Bandung tidak tinggal diam melihat kerusakan yang terjadi. Mereka mengimbau masyarakat untuk bermain dengan bijaksana dan menjaga kelestarian lingkungan. "Keseruan permainan ini seharusnya tidak mengorbankan fasilitas umum yang menjadi milik bersama," ujar salah satu pejabat pemerintah. Imbauan ini disertai dengan peringatan agar masyarakat bermain dengan lebih bertanggung jawab.

Namun, imbauan ini tampaknya belum cukup untuk mengatasi permasalahan yang ada. Kerusakan terus terjadi, menunjukkan bahwa pendekatan pemerintah perlu lebih tegas. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan memberikan sanksi kepada pemain yang merusak fasilitas publik. Selain itu, penyelenggara permainan juga harus turut bertanggung jawab dalam memastikan kegiatan berburu koin dilakukan tanpa merugikan ruang publik.

Sebagai inisiator permainan, pihak aplikasi Jagat memiliki peran besar dalam memastikan kegiatan ini tidak merusak fasilitas umum. Namun, hingga kini, belum ada langkah konkret dari mereka untuk mengatasi kerusakan yang terjadi. Idealnya, mereka harus mengedukasi pemain tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memasukkan aturan tegas dalam permainan untuk mencegah perilaku destruktif.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengatur lokasi berburu koin agar tidak mengganggu fasilitas publik. Penyelenggara bisa memilih lokasi-lokasi yang lebih aman dan jauh dari area sensitif seperti taman kota atau tempat bersejarah. Dengan cara ini, keseruan permainan tetap terjaga tanpa menimbulkan kerugian.

Lebih dari sekadar kesalahan pemerintah atau penyelenggara, fenomena berburu koin ini seharusnya menjadi cermin bagi masyarakat. Kerusakan fasilitas publik adalah akibat langsung dari tindakan individu yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat perlu menyadari bahwa ruang publik adalah milik bersama yang harus dijaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun