Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ciri Pernikahan Bahagia Itu Bukan Menggendut Bersama Tapi Bisa Tetap Sehat Bersama

9 Januari 2025   13:27 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:27 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bingimage.com AI

Pernah dengar ungkapan, "Setelah menikah, kok jadi makin gendut, ya?" Atau mungkin malah sering melihat pasangan suami istri yang berat badannya naik drastis setelah menikah? Banyak orang menganggap hal itu sebagai tanda kebahagiaan. "Ah, itu wajar, namanya juga bahagia." Padahal, kalau dipikir-pikir, apakah benar menggendut bersama itu cerminan pernikahan yang bahagia?

Nyatanya, kebiasaan ini sering kali malah berujung pada pola hidup yang kurang sehat. Banyak pasangan yang setelah menikah merasa lebih santai soal pola makan. Mulai dari ngemil bareng malam-malam, malas olahraga, hingga makan makanan berlemak tanpa batas. Semua ini seolah dianggap 'hak istimewa' setelah menikah. Namun, kalau dibiarkan, hal ini bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan kita dan pasangan.

Menggendut Itu Wajar?

Mari kita bahas dulu mitos "menggendut bersama = bahagia". Benar, menikah membawa kenyamanan yang sering kali membuat kita lebih santai, termasuk soal makanan. Ada juga pasangan yang merasa, "Toh sudah punya pasangan, buat apa repot-repot jaga bentuk tubuh?" Padahal, kesehatan kita bukan cuma tentang penampilan, tetapi soal bagaimana tubuh kita bisa berfungsi optimal untuk waktu yang panjang.

Berat badan yang meningkat drastis setelah menikah sebenarnya bisa menjadi tanda adanya pola makan yang tidak terkendali. Kalau tidak segera diatasi, ini bisa memicu berbagai penyakit, seperti:

1. Kolesterol tinggi: Lemak jahat yang menumpuk dalam tubuh akibat pola makan berlemak.

2. Diabetes tipe 2: Gula darah melonjak karena konsumsi gula berlebihan.

3. Asam urat: Muncul karena makanan tinggi purin, seperti daging merah atau makanan laut.

4. Hipertensi: Tekanan darah naik karena konsumsi garam berlebih atau kurang olahraga.

5. Penyakit jantung: Kombinasi dari pola hidup buruk bisa memicu penyakit serius ini.

Nah, pertanyaannya, apakah kita mau 'kebahagiaan' ini dibayar dengan penyakit-penyakit tadi? Tentu tidak, kan?

Cinta Itu Soal Menjaga, Bukan Membiarkan

Kalau kita benar-benar mencintai pasangan, seharusnya kita saling menjaga, termasuk soal kesehatan. Bayangkan, menjalani pernikahan dalam jangka panjang dengan tubuh yang sehat tentu lebih menyenangkan dibandingkan hidup bersama dalam kondisi sakit-sakitan.

Pernikahan bukan sekadar menikmati momen bahagia saat ini, tapi juga soal merencanakan masa depan bersama. Apa gunanya kebahagiaan sementara kalau akhirnya harus dihabiskan dengan berobat ke rumah sakit, merasakan nyeri, atau bahkan kehilangan momen berharga karena tubuh tidak fit?

Tips Menjaga Kesehatan Bersama

Daripada saling membiarkan tubuh 'berantakan', kenapa tidak mencoba saling mendukung untuk hidup lebih sehat? Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

1. Olahraga Bareng

Jadikan olahraga sebagai aktivitas rutin bersama. Tidak perlu muluk-muluk, cukup jalan pagi di sekitar rumah, bersepeda, atau yoga ringan di rumah. Selain sehat, momen ini juga bisa mempererat hubungan kalian.

2. Masak Makanan Sehat

Cobalah memasak bersama dengan bahan-bahan yang sehat. Ini tidak hanya mengontrol asupan makanan, tapi juga bisa jadi kegiatan menyenangkan yang mempererat chemistry kalian.

3. Tetapkan Target Bersama

Misalnya, menurunkan berat badan atau menjaga tekanan darah. Buat target yang realistis dan dukung satu sama lain untuk mencapainya.

4. Kurangi Ngemil Malam

Kebiasaan ngemil sambil nonton TV mungkin terasa menyenangkan, tapi dampaknya besar untuk kesehatan. Ganti camilan tidak sehat dengan buah-buahan atau kacang-kacangan.

5. Saling Mengingatkan

Jangan ragu untuk menegur pasangan kalau mulai makan berlebihan atau malas bergerak. Tentu dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.

6. Check-up Kesehatan Rutin

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bersama pasangan. Ini penting untuk mengetahui kondisi tubuh kalian dan mencegah penyakit sejak dini.

Bahagia Bersama Hingga Usia Senja

Menjaga kesehatan bersama bukan berarti membatasi kebahagiaan. Sebaliknya, ini adalah investasi untuk kebahagiaan yang lebih panjang. Dengan tubuh yang sehat, kalian bisa menikmati lebih banyak momen indah bersama, dari traveling, bermain dengan anak-cucu, hingga melakukan kegiatan favorit di masa tua.

Jadi, mulai sekarang, ubah mindset bahwa pernikahan bahagia itu identik dengan menggendut bersama. Pernikahan bahagia yang sejati adalah ketika kalian bisa saling menjaga dan mendukung untuk hidup sehat bersama.

Cintailah pasanganmu dengan cara yang terbaik: ajak dia hidup lebih sehat, karena cinta sejati adalah tentang ingin melihat pasangan kita bahagia dan sehat, sekarang dan di masa depan. Jangan biarkan kebahagiaan pernikahan dirusak oleh pola hidup yang tidak sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun