3. **Hargai Perasaan Orang Lain** Â
Biasakan anak untuk meminta maaf jika mereka menyakiti teman, baik sengaja maupun tidak. Ini membantu mereka memahami bahwa perasaan orang lain itu penting. Â
4. **Diskusikan Batasan Humor** Â
Humor itu baik, tapi harus sehat. Diskusikan dengan anak tentang jenis-jenis humor yang pantas dan tidak pantas. Jangan biarkan mereka berpikir semua yang lucu itu boleh ditertawakan. Â
**Menyiapkan Anak untuk Dunia yang Lebih Beradab** Â
Kita tidak hanya mendidik anak untuk hidup hari ini, tapi juga untuk masa depan. Anak-anak yang diajarkan empati sejak kecil akan tumbuh menjadi orang dewasa yang beradab, yang tahu kapan harus tertawa dan kapan harus memberikan bantuan. Â
Bayangkan dunia di mana anak-anak kita tidak lagi menertawakan teman yang terjatuh, tapi langsung membantu mereka berdiri. Dunia di mana mereka tidak mengejek orang lain karena kekurangan, tapi menawarkan uluran tangan. Dunia di mana mereka paham bahwa empati adalah bagian penting dari kemanusiaan. Â
**Tugas Kita, Masa Depan Mereka** Â
Mendidik anak memang tidak mudah, apalagi di tengah kesibukan. Tapi, ini adalah investasi jangka panjang. Anak-anak yang kita didik hari ini adalah generasi yang akan memimpin dunia esok hari. Apa kita ingin dunia diisi oleh orang-orang yang menertawakan penderitaan orang lain? Atau oleh mereka yang mau membantu tanpa diminta? Â
Pilihan ada di tangan kita. Mari mulai dari hal kecil. Ubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Ajarkan empati, tanamkan rasa hormat, dan tunjukkan bahwa kemanusiaan itu dimulai dari hal-hal sederhana. Jangan biarkan anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang menjadikan penderitaan orang lain sebagai hiburan. Dunia ini sudah cukup sulit tanpa ditambah kurangnya empati. Â
Jadi, yuk, mulai sekarang, mari perhatikan apa yang kita ajarkan kepada anak-anak kita. Ingat, mereka belajar dari kita. Ajari mereka untuk tertawa bersama, bukan menertawakan. Dunia butuh lebih banyak orang yang peduli, bukan yang hanya mencari hiburan dari luka orang lain. Â
--- Â
Bagaimana menurut Anda? Artikel ini semoga bisa jadi pengingat bahwa kecilnya kebiasaan, jika dibiarkan, bisa membawa dampak besar di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H