3. Kesejahteraan Ekonomi
  Dengan tingkat kemiskinan yang rendah, masyarakat Singapura memiliki kesempatan untuk fokus pada pendidikan tanpa harus khawatir akan kebutuhan dasar. Â
4. Kurikulum yang Dinamis dan Relevan
  Kurikulum di Singapura dirancang untuk mengembangkan kemampuan analitis, kreativitas, dan keterampilan abad ke-21, membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar. Â
Apakah Mengembalikan UN adalah Solusi?
Kembalinya UN mungkin bisa menjadi salah satu cara untuk memberikan target belajar yang jelas kepada siswa. Namun, mengembalikan UN tanpa menyelesaikan persoalan fundamental hanya akan menjadi solusi jangka pendek. Persoalan motivasi belajar tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengadakan ujian, melainkan harus melalui pendekatan holistik yang mencakup: Â
1. Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Fasilitas Sekolah** Â
  Guru yang berkualitas dan fasilitas yang memadai adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Â
2. Penguatan Sistem Meritokrasi
  Pemerintah dan masyarakat harus mendorong budaya yang menghargai prestasi akademik dan keahlian. Â
3. Penghapusan Kesenjangan Pendidikan
  Memastikan bahwa anak-anak di daerah terpencil mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Â
4. Meningkatkan Relevansi Kurikulum
  Kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman akan mendorong siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar. Â
5. Kampanye Nasional tentang Pentingnya Pendidikan
  Pemerintah dapat menggalakkan kampanye yang menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan. Â
Mengembalikan UN bukanlah solusi utama untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Sebelum memutuskan apakah UN perlu diadakan kembali, kita harus terlebih dahulu mengevaluasi akar permasalahan rendahnya motivasi belajar di Indonesia. Ketimpangan ekonomi, budaya yang kurang menghargai prestasi, serta minimnya fasilitas pendidikan adalah beberapa faktor utama yang harus diperbaiki.Â
Belajar dari Singapura, kita perlu menanamkan budaya belajar yang kuat, memastikan setiap anak memiliki akses ke pendidikan berkualitas, dan menciptakan sistem yang adil untuk semua. Peningkatan semangat belajar bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.Â
Jika kita semua berkomitmen untuk memperbaiki kondisi pendidikan, maka generasi mendatang akan memiliki semangat belajar yang tinggi dan mampu bersaing di tingkat global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H