Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Pemenang Sayembara Penulisan FTV Indosiar, Penulis Buku Antalogi KKN (Kuliah Kerja Ngonten) Elex Media, Penulis Eduparenting, Penulis Cerpen Horor @roli.telkomsel dan penggiat puisi esai di Bandung Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana, Bisakah Menikah di Tengah Keterbatasan?

24 November 2024   11:05 Diperbarui: 24 November 2024   11:16 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke Hakikat Cinta  

Untuk mencintai dengan sederhana, kita harus kembali ke esensi cinta itu sendiri. Cinta bukan tentang berapa banyak uang yang bisa kita habiskan untuk pasangan, tapi tentang berapa banyak usaha yang kita berikan untuk membangun kehidupan bersama.  

Cinta sederhana adalah ketika kita bisa berkata, "Aku memilihmu, meskipun kita harus hidup susah dulu. Aku percaya, bersama-sama kita bisa melewati semuanya." Tapi kalimat seperti ini sering kali terdengar seperti dongeng di zaman sekarang.  Namun, bukan berarti ini mustahil. Ada pasangan-pasangan yang membuktikan bahwa cinta bisa bertahan di tengah keterbatasan. 

Mereka mungkin tidak viral di media sosial, tapi kisah mereka nyata. Mereka adalah orang-orang yang berani melawan arus, yang percaya bahwa cinta sejati tidak membutuhkan dekorasi mewah atau pesta besar.  

Mengubah Paradigma  
Jadi, bagaimana kita bisa mengubah paradigma tentang cinta dan pernikahan? Pertama-tama, kita harus berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Pernikahan adalah tentang dua orang, bukan tentang memuaskan ekspektasi keluarga besar atau teman-teman.  

Kedua, kita harus belajar untuk jujur pada diri sendiri dan pasangan. Jika memang belum mampu mengadakan pesta besar, tidak apa-apa. Yang penting adalah komitmen untuk saling mendukung, tidak peduli seberapa sulit perjalanan yang harus dilalui.  

Terakhir, kita perlu mengingat bahwa cinta sejati tidak pernah tentang materi. Sapardi menggambarkan cinta sederhana sebagai sesuatu yang tanpa syarat, tanpa kepalsuan. Dan mungkin, di situlah letak keindahan sejati dari cinta.  

"Bisakah aku mencintaimu dengan sederhana?" 

Jawabannya terletak pada cara kita memandang cinta dan hubungan. Jika kita bisa melepaskan diri dari ekspektasi sosial dan fokus pada makna cinta itu sendiri, maka mencintai dengan sederhana bukanlah hal yang mustahil.  Namun, seperti halnya cinta, ini membutuhkan usaha. Cinta sederhana bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, tapi sesuatu yang harus diperjuangkan, terutama di tengah dunia yang penuh dengan distraksi.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun