Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Orang Tua yang Supportif Berperan Penting dalam Pembentukan Karakter dan Kecerdasan Anak

6 November 2024   13:06 Diperbarui: 6 November 2024   13:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : youngtop.com

Dukungan dan pola asuh orangtua adalah fondasi utama yang memengaruhi perkembangan karakter anak. Banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan dukungan positif dari orangtua cenderung memiliki karakter yang lebih kuat, cerdas, dan berprestasi. Mereka lebih percaya diri, kreatif, serta mampu menghadapi tantangan.

 Salah satu contoh nyata dari efek positif pola asuh ini terlihat dalam prestasi yang diraih oleh Syakira, juara Clash of Champions (CoC), dan Axel, juara kedua di kompetisi yang sama. Keduanya adalah hasil dari pola parenting yang suportif dan bebas dari tekanan, sehingga mereka mampu mengembangkan potensi terbaiknya.

Para ahli psikologi sepakat bahwa pola asuh yang diterapkan orangtua berperan penting dalam pembentukan karakter anak. Pola asuh yang positif, yaitu pola yang memberikan dukungan emosional, kebebasan dalam bereksplorasi, serta dorongan untuk berkembang tanpa tekanan berlebihan, dapat membentuk anak menjadi pribadi yang cerdas dan penuh percaya diri. 

Dalam hal ini, pola asuh yang diterapkan pada Syakira dan Axel menjadi bukti nyata bagaimana dukungan orangtua dapat mendorong prestasi anak.

Syakira, yang baru saja memenangkan Clash of Champions, adalah contoh yang menarik. Ia tumbuh di lingkungan keluarga yang sangat suportif, di mana orangtuanya selalu memberikan motivasi dan dukungan tanpa memaksakan kehendak. 

Sejak kecil, Syakira diberi kebebasan untuk mengekspresikan dirinya dan mengembangkan minatnya. Keluarganya menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi Syakira untuk belajar, berlatih, dan berkembang. Hal ini membuat Syakira tumbuh dengan karakter yang kuat, percaya diri, dan mampu berprestasi.

Begitu pula dengan Axel, juara kedua dalam kompetisi yang sama. Axel adalah contoh lain bagaimana pola asuh yang positif mampu membentuk anak menjadi individu berprestasi tanpa tekanan. Orangtuanya memberikan kebebasan kepada Axel untuk mengejar minat dan bakatnya. Mereka tidak pernah memaksanya untuk menjadi "terbaik" atau "nomor satu," tetapi justru fokus pada bagaimana Axel bisa menikmati proses belajar dan berlatih. 

Hasilnya, Axel tumbuh menjadi anak yang bahagia, cerdas, dan berprestasi. Kebahagiaan yang ia rasakan sehari-hari membuat Axel tumbuh menjadi pribadi yang optimis dan penuh semangat, yang akhirnya berdampak positif pada perkembangan kecerdasannya.

Berbagai penelitian mendukung pentingnya pola asuh yang suportif dalam membentuk anak menjadi pribadi yang berprestasi. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Journal of Child Psychology and Psychiatry" menemukan bahwa anak-anak yang mendapat dukungan emosional dan lingkungan positif dari orangtuanya memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi. Mereka juga cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik serta keterampilan sosial yang lebih berkembang.

Data dari Harvard University juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan dukungan penuh dari keluarga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk berprestasi di sekolah. Mereka cenderung memiliki nilai akademik yang lebih baik dan lebih aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan orangtua bukan hanya mempengaruhi karakter anak, tetapi juga perkembangan intelektual dan prestasi akademik mereka.

Orangtua memiliki peran penting dalam memberikan dukungan yang tepat kepada anak. Dukungan yang terlalu berlebihan atau terlalu membatasi justru dapat menghambat perkembangan anak. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam menerapkan pola asuh yang suportif:

1. Memberikan Kebebasan untuk Bereksplorasi
Anak-anak yang diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri dan percaya diri. Contohnya adalah Syakira dan Axel yang tumbuh dengan lingkungan yang memberi ruang bagi mereka untuk berkembang sesuai dengan minatnya.

2. Memberikan Dukungan Emosional
Dukungan emosional dari orangtua sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kegagalan. Dengan dukungan emosional yang baik, anak akan lebih mampu mengatasi rintangan yang dihadapinya. Syakira dan Axel, misalnya, mendapatkan dukungan emosional penuh dari orangtua mereka, sehingga mereka lebih tahan terhadap tekanan dan mampu berprestasi dengan percaya diri.

3. Menghargai Proses Belajar, Bukan Hanya Hasil Akhir
Salah satu aspek penting dalam pola asuh yang mendukung perkembangan anak adalah fokus pada proses belajar, bukan hanya pada hasil akhir. Orangtua yang menghargai usaha anak dalam belajar, berlatih, dan berkembang, akan membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk terus belajar. Dalam hal ini, Syakira dan Axel adalah contoh nyata dari anak-anak yang berhasil tanpa harus dibebani dengan harapan yang terlalu tinggi.

4. Memberikan Ruang untuk Mengambil Keputusan
Memberikan anak kesempatan untuk mengambil keputusan dapat membantu mereka belajar tentang tanggung jawab dan konsekuensi. Hal ini juga membantu anak dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Anak yang tumbuh dengan kesempatan ini akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.


Dukungan orangtua yang baik dan tepat adalah kunci utama dalam membentuk karakter anak yang cerdas, berprestasi, dan bahagia. Orangtua yang mampu memberikan pola asuh yang suportif akan membantu anak-anak mereka mengembangkan potensi terbaiknya tanpa merasa tertekan atau terbebani. Contoh Syakira dan Axel adalah bukti nyata bagaimana pola asuh yang tepat mampu mendorong anak untuk menjadi pribadi yang berprestasi dan bahagia.

Syakira, yang menjadi juara Clash of Champions, dan Axel, yang meraih juara kedua, adalah inspirasi bagi banyak orang tua dan anak-anak. Mereka adalah contoh nyata bahwa anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang positif dan penuh dukungan akan mampu mencapai prestasi yang tinggi. Pola asuh yang penuh dukungan emosional, kebebasan untuk bereksplorasi, serta fokus pada proses belajar adalah kunci keberhasilan mereka.

Pada akhirnya, tujuan utama dari pola asuh yang baik bukanlah sekadar menjadikan anak "terbaik" di bidangnya, tetapi menciptakan anak yang bahagia, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan optimis. Sebab, anak yang bahagia dan merasa dicintai adalah pondasi dari kesuksesan yang sesungguhnya. 

Orangtua memiliki peran penting dalam membentuk masa depan anak, dan dukungan yang diberikan sejak dini akan membekas dalam diri mereka seumur hidup. Dengan pola asuh yang suportif dan penuh cinta, setiap anak memiliki potensi untuk menjadi pribadi yang cerdas, kreatif, dan berprestasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun