Pernikahan yang sehat adalah ketika pasangan saling mengisi satu sama lain. Suami dan istri tidak hanya berbagi tugas, tetapi juga berbagi perasaan. Ketika salah satu merasa kesepian, pasangan yang baik adalah yang mencoba memahami dan memberi ruang untuk berbicara.Â
Tidak ada yang salah dengan menghilangkan stres dengan bermain game atau melihat sosial media, namun perlu ada keseimbangan yang baik, jangan waktu libur anda habiskan seharian dengan menyalurkan hobi dengan dalih menghilangkan stress. Ingat bahwa anda sudah menikah, ada seorang istri yang sedang kesepian menunggu anda bertanya tentang harinya.Â
Ada seorang istri yang terkadang permintaannya sederhana, hanya sebuah perhatian untuk mengisi semua kesepiannya. Jangan sampai pasangan kita menjadi orang asing yang hidup bersama kita.
Menikah bukan hanya soal memiliki pasangan secara fisik. Lebih dari itu, menikah adalah tentang kehadiran yang benar-benar terasa. Kehadiran yang membuat kita merasa dihargai, dicintai, dan diperhatikan. Kebahagiaan pernikahan terletak pada kemampuan untuk selalu ada, baik secara fisik maupun emosional, untuk pasangan kita. Kita tidak perlu melakukan hal-hal besar untuk membuat pasangan bahagia, kadang, cukup dengan hadir sepenuh hati, mendengarkan, dan memberi perhatian kecil.
Para suami, cobalah untuk menghargai istri yang ada di sisimu. Ingatlah, ia menikah bukan untuk merasa kesepian. Ia menikah untuk merasa dicintai dan dihargai. Perempuan yang merasa dihargai dan diperhatikan akan menjadi pasangan yang lebih bahagia, yang kemudian juga akan berdampak positif pada anak-anak dan keluarga secara keseluruhan.
"Istri adalah pasangan hidupmu, bukan rekan bisnismu! Ia harus berjalan di sampingmu, bukan dibelakangmu! Karena itu genggamlah tangannya berjalan beriringan, agar tak ada kata kesepian setelah pernikahan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H