Tampak dari kejauhan sebuah bangunan megah seperti kota metropolitan berkilauan sangat indah dengan lampu berkerlap kerlip. Devi hanya melihat bangunan itu sekilas. Ia tidak bisa terlalu fokus karena sambil mengemudikan mobil.Â
"Oh iya De bagus banget ya! Itu kayanya gedung mesjid deh!" jawab Devi
"Tapi ada mercusuarnya juga mah! Emang ada pelabuhan ya mah diatas sini?'
Dicky langsung menyela "Ngaco kamu Raka! Dimana ada mercusuar diatas gunung?"Â
Pernyataan Dicky sontak membuat Devi kaget sekaligus tersadar 'Iya juga ya? Masa ada mercusuar diatas gunung?!'pikir Devi dalam hati.Â
DEGÂ
"Ada itu lihat bagus banget!!" Raka keukeuh dengan pendapatnya
"Mana Aku nggak lihat kok?!" Sela Dicky
Devi pun kembali melihat kearah bukit yang ditunjuk Raka tadi! Kali ini ia menatap lebih lama kearah yang ditunjuk Raka. Dan ternyata benar! Gedung megah yang sepersekian detik tadi terlihat, menghilang seketika! Gedung itu tak ada sama sekali! Tapi Raka tampak masih melihatnya dengan tatapan kagum!
Devi mulai merasa ada yang tidak beres. Seketika logikanya mulai mencerna keadaan diluar nalar, "Mana mungkin diatas gunung ada sebuah kota yang berdiri megah! Apalagi gunung yang dilewatinya itu adalah Gunung Hejo! Gunung yang memang terkenal Angker!" sontak Devi pun mulai merasa ketakutan.
"Udah Stop, jangan ngebahas itu lagi ya!" Devi mengingatkan kedua anaknya untuk berhenti membicarakan Kota Ghaib itu.