Mohon tunggu...
Ririe aiko
Ririe aiko Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Pengajar dan Ghost Writer

Penulis Poem, Eduparenting, Trip, dan Ghost Story. Sangat Menyukai Traveling dan Dunia Literasi Contact person : erikae940@gmail.com Follow Me : Instagram : Ririe_aiko

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Kota Megah di Atas Gunung

18 Mei 2024   18:12 Diperbarui: 6 Juni 2024   09:40 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenernya cerita ini adalah salah satu pengalaman nyata teman saya yang cukup bikin merinding. Sebut saja namanya Devi. Hari itu Devi mengantar suaminya ke Bandara, kebetulan suaminya akan melakukan perjalanan dinas ke luar kota.

Hari itu Devi mengantar kepergian suaminya tidak sendirian, ia pergi bersama dua orang anak laki-lakinya yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Sebut saja namanya Raka dan Dicky. Raka masih duduk dikelas 1 SD sedangkan Dicky kakaknya, duduk dikelas 6. 

Awalnya perjalanan dari Bandung menuju Jakarta berlangsung biasa saja, nggak macet dan jalanan pun tampak lengang. Karena mungkin hari itu juga bukan weekend, jadi wajar kalo jalanan juga nggak terlalu rame. 

Singkat cerita mereka akhirnya tiba di Bandara Soekarno Hatta pada sekitar pukul 12.00 siang. Setelah mengantar suaminya, Devi dan anak-anaknya tidak langsung pulang ke Bandung, tapi mereka memilih untuk mampir dulu ke salah satu rumah kerabat mereka disekitaran kawasan Tangerang.  Namanya kumpul keluarga kadang bikin orang lupa waktu, nah, itulah yang dialami Devi hari itu. Ia yang tadinya berniat pulang ke Bandung sebelum jam 5 sore, nyatanya malah baru menuju ke Bandung pukul 21.00 wib. Keluarganya di Tangerang sempat menawarinya untuk bermalam, tapi dikarenakan salah satu anaknya besok ada ujian disekolahnya, ia pun memutuskan untuk memaksa pulang ke Bandung malam itu.

"Lagipula perjalanannya juga lewat tol, paling 3-4jam udah sampe Bandung" pikir Devi. 

Selesai berpamitan, Devi pun langsung mengemudikan mobil ke arah Bandung melalui jalur tol Cipularang. 

Jalanan malam itu terbilang sangat sepi.  Tidak banyak mobil berlalu lalang di sepanjang jalan tol. Gerimis rintik-rintik kerap membuat sepanjang jalan terasa dingin. Untuk menghangatkan tubuh, Devi kerap meminum secangkir kopi sambil menyetir. 

Tak lama Kemudian salah satu anaknya yang bungsu berteriak spontan

"MAH, ITU GEDUNG APA BAGUS BANGET?" Seraya menunjuk ke arah luar jendela.

Devi pun langsung mengurangi kecepatan mobilnya sambil menoleh sekilas kearah tempat yang ditunjuk Raka.

Tampak dari kejauhan sebuah bangunan megah seperti kota metropolitan berkilauan sangat indah dengan lampu berkerlap kerlip. Devi hanya melihat bangunan itu sekilas. Ia tidak bisa terlalu fokus karena sambil mengemudikan mobil. 

"Oh iya De bagus banget ya! Itu kayanya gedung mesjid deh!" jawab Devi

"Tapi ada mercusuarnya juga mah! Emang ada pelabuhan ya mah diatas sini?'

Dicky langsung menyela "Ngaco kamu Raka! Dimana ada mercusuar diatas gunung?" 

Pernyataan Dicky sontak membuat Devi kaget sekaligus tersadar 'Iya juga ya? Masa ada mercusuar diatas gunung?!'pikir Devi dalam hati. 

DEG 

"Ada itu lihat bagus banget!!" Raka keukeuh dengan pendapatnya

"Mana Aku nggak lihat kok?!" Sela Dicky

Devi pun kembali melihat kearah bukit yang ditunjuk Raka tadi! Kali ini ia menatap lebih lama kearah yang ditunjuk Raka. Dan ternyata benar! Gedung megah yang sepersekian detik tadi terlihat, menghilang seketika! Gedung itu tak ada sama sekali! Tapi Raka tampak masih melihatnya dengan tatapan kagum!

Devi mulai merasa ada yang tidak beres. Seketika logikanya mulai mencerna keadaan diluar nalar, "Mana mungkin diatas gunung ada sebuah kota yang berdiri megah! Apalagi gunung yang dilewatinya itu adalah Gunung Hejo! Gunung yang memang terkenal Angker!" sontak Devi pun mulai merasa ketakutan.

"Udah Stop, jangan ngebahas itu lagi ya!" Devi mengingatkan kedua anaknya untuk berhenti membicarakan Kota Ghaib itu.

"Kenapa mah, ada apa?" tanya Raka Polos

"Ya udah udah! Jangan ngomongin yang aneh-aneh ditempat kayak gini ya!!!"

"Aku nggak bohong kok mah! Itu ada Gedung gedung bagus diatas gunung!"

"Mana coba mana? Kalau memang bagus Aku mau kesana!" ejek Dicky

"HUSH Dicky! Istighfar ya Udah!" tegur Devi pada Dicky yang mulai sompral.

"BRAAAK"

Tiba-tiba terdengar suara hantaman dari depan mobil yang sangat keras.

Devi merasa seperti menabrak sesuatu. Sontak ia pun memarkirkan mobilnya dipinggiran jalan tol. 

"Astagfirlloh kenapa ini??"

"Mah Ada apa?" tanya Dicky

Didepan kedua anaknya, Devi mencoba untuk tetap tenang, meski sebenarnya ia sendiri pun merasa sangat panik. 

"Nggak tau nih A, Mamah mau coba cek dulu!" Devi pun langsung keluar dari mobil, ia mencoba mengecek jalanan sekitar.

Aneh tapi nyata, Devi tidak melihat satupun mobil berlalu lalang di jalanan itu. Ia pun melirik kearah sekitar, gerimis yang turun semakin deras mengaburkan pandangannya malam itu. Tak nampak seorangpun disana, tak ada kendaraan, binatang ataupun benda yang jatuh! Lalu suara hantaman yang begitu keras tadi, datangnya darimana??

Devi menggelengkan kepalanya, ia semakin merasa ada sesuatu yang janggal. Ia pun bergegas kembali ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya. 

"BRRRRMMM!!!"Mesin mobil mendadak tidak mau menyala! Devi pun semakin panik, begitupun dengan anak cikalnya Dicky.

"Mamah kenapa nggak nyala, Aa takut nih!"

"Duh A, mamah juga nggak tau ini kenapa nggak mau nyala!"jawab Devi seraya terus mencoba menyalakan mesin kendaraannya. 

Berbeda dengan Dicky yang ketakutan, Raka malah tampak lebih tenang. Ia tiba-tiba nyeletuk 

"Mamah tadi ada yang mau ikut, rambutnya nyangkut di Ban belakang jadi mobilnya nggak bisa nyala!"

"Hush Raka ngomongnya jangan Aneh-aneh! Nakut-nakutin aja!!" tegur Dicky

"Aa sih tadi bilang pengen kesana! Jadi ada yang mau ngajak!"

"RAKA! berenti ngomongin yang serem!" Dicky semakin ketakutan.

"Stop udah jangan berantem! Sekarang kalian banyakin baca doa! Mamah mau cek dulu keluar!" 

Raka sejak kecil memang sering melihat hal-hal yang tidak biasa, hal itu yang membuat Devi sedikit percaya dengan kejadian diluar logika yang dialaminya. Lalu Devi pun memberanikan diri untuk mengecek ke bagian belakang mobil. 

Dan ternyata benar ada gulungan rambut panjang yang menyangkut di ban belakang.  Dengan tangan gemetar penuh ketakutan, Devi mencoba melepaskan rambut yang tersangkut di ban itu. Rambut panjang tanpa pemilik!

Sambil membaca doa dan berdzikir, rambut itu Devi buang agak jauh dari arah mobil. Lalu setelah itu ia bergegas kembali ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya. 

Ajaib! Mobil itu pun kembali menyala. Devi pun segera melanjutkan perjalanan ke Bandung. 

Pengalaman mistis yang terjadi karena ungkapan sompral yang terlontar tentang kota megah yang terlihat digunung hejo.

Mungkin seharusnya kota itu tak diceritakan meski terlihat. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun