Semakin mendewasa terkadang ada banyak sekali hal yang dipikirkan secara berlebihan, istilah zaman sekarang mungkin kita kenal dengan "overthinking". Saya pribadi juga terkadang suka memikirkan hal-hal yang sebenernya belum tentu terjadi, bahkan mungkin hal tersebut nyatanya tidak benar-benar terjadi, tapi otak kita sudah dibuat penuh  dengan memikirkan masalah A sampai Z, sibuk memperhitungkan kemungkinan segala resikonya.Â
Semua masalah berputar menumpuk seakan menjadi beban yang begitu berat, Alhasil tubuh kita lelah, pikiran kita mulai stress, hingga timbulah perasaan depresi yang membuat kita melupakan segala hal yang patutnya kita syukuri.Â
Kita mulai berpikir bahwa hidup kita sangat penuh masalah, kita mulai membanding-bandingkan hidup dengan orang lain yang terlihat lebih mudah, Â kita mulai merasa insecure dan pesimis terhadap semua masalah yang kita hadapi. Kita akan berpikiran seolah takdir yang baik tidak pernah berpihak pada kita, bahkan tanpa sadar pemikiran yang terlalu berlebihan lambat laun akan mempengaruhi kesehatan kita. Â
"When you try to sleep, you might even feel as though your brain is on overdrive as it replays scenarios in your head and causes you to imagine bad things happening. Honestly, saya juga pernah mengalaminya, sampe difase saya merasa kesulitan untuk bernapas, karena banyaknya hal-hal yang berputar di dalam pikiran saya dan sulit untuk saya hentikan. Really, it's so bad for our health. Kalo ada ungkapan yang menyatakan"Overthinking is killing me so bad" ya, saya merasa sangat setuju dengan ungkapan itu. Apalagi beberapa penelitian juga pernah mengungkapkan bahwa 90% penyakit disebabkan oleh pikiran.Â
So How to Stop Overthinking?Â
1. Â Distract Yourself
Masalah memang untuk dihadapi tapi bukan untuk terus menerus dipikirkan secara berlebihan. cobalah untuk lebih santai dengan diri Anda, ingat bahwa manusia tidak didesain untuk mengatasi masalah, kita hanya diminta untuk sabar dan memohon pertolongan-Nya, seberat apapun masalah yang sedang dihadapi cobalah untuk mengalihkan diri ke hal-hal positif yang membuat hati lebih tenang dan yakin dengan adanya jalan keluar dari masalah-masalah yang dihadapi. Mengalihkan diri untuk bisa lebih siap menghadapi masalah bisa dilakukan dengan memberikan waktu luang pada diri Anda untuk mengambil jeda berpikir, misalnya dengan meluangkan waktu sejenak untuk melakukan hal-hal positif yang Anda sukai.Â
2. Fokus pada jalan keluar bukan pada masalah
Saat ada masalah, terkadang kita terlalu fokus pada masalah bukan pada jalan keluar dari masalahnya. Sebagai contoh sederhana, hari ini hujan deras, dan Anda harus menghadiri rapat yang sangat penting, Anda terus mengeluhkan tentang hujan yang turun, bukan pada bagaimana kita tetap bisa menghadiri rapat meski hujan turun. Terlalu fokusnya kita pada masalah yang sudah terjadi, membuat kita melupakan cara untuk menemukan jalan keluar, alhasil pikiran kita sudah dipenuhi dengan segala emosi yang menumpuk yang sibuk mempertanyakan mengapa masalah ini bisa terjadi? kita lupa bahwa masalahnya sudah terjadi, mau kita keluhkan dan kita tidak ingin menerimanya pun, masalah itu sudah terjadi! Ya, sudah terjadi masalah! Karena sudah terjadi. ya sudah dijalani saja, meski tidak mudah tapi percayalah ketika kita bisa mencoba untuk Ikhlas, disitulah terkadang Tuhan menunjukkan jalan keluar yang baik. Kita hanya harus percaya, karena dengan rasa percaya itu, kita bisa tetap kuat melanjutkan hidup.Â
3. Jangan pernah melihat Hidup Orang Lain
Stop compare yourself with other! Jangan pernah membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain. Ingatlah bahwa setiap orang punya masalah masing-masing, percayalah bahwa tidak ada satupun orang yang hidup tanpa masalah. Semua memiliki masalah, hanya saja jenis masalahnya yang berbeda. Mungkin terkadang kita lihat hidup orang lain tampak lebih mudah, terkadang Apa yang kita perjuangkan sekuat tenaga diraih orang lain dengan mudahnya. Sampai akhirnya kita merasa lelah dan merasa semua ini tidak adil. Akhirnya pikiran-pikiran itu membuat kita overthinking dan lupa caranya mensyukuri hidup. Kita terlalu berfokus pada kehidupan orang lain dan mulai pesimis terhadap hidup. Akhirnya kita menciptakan "neraka' sendiri, kita tidak bahagia dengan hidup kita, karena selalu melihat hidup orang lain yang terlihat 'mulus'. Maka cobalah untuk berhenti melihat  hidup orang lain, fokuslah menghadapi setiap masalahmu dengan pemikiran yang lebih positif. Saat kita bisa berpikiran lebih positif maka disitulah kita mulai bisa menerima diri dan siap untuk melewati masalah masalah yang datang.
4. Apresiasi Diri
Terkadang  bukan hal yang buruk untuk mengucapkan apreasi pada diri sendiri dengan mengatakan "Yes, Good Job! You're doing the best You can! Its enough! You're very strong!" sebuah afirmasi sederhana yang bisa membuat pikiran lebih rileks. Tanamkan keyakinan pada diri Anda, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya sehingga kita tidak perlu over thinking. Cobalah kembali mem flash back masa lalu, bukankah masalah-masalah sebelumnya pun berhasil Anda lewati?Â
Jadi bukannya tidak mungkin masalah saat ini pun bisa segera terlewati! Â Katakan pada diri "Anda mampu! Anda pasti bisa melewatinya seperti dulu! Yakinkan pada hati dan pikiran Anda bahwa semua Masalah pasti ada jalan keluar! Dan semua masalah Pasti akan segera terlewati!
5. Jangan Terlalu Memperbesar masalah-masalah kecil
Terkadang masalah-masalah kecil bisa menjadi kerikil tajam yang memenuhi isi otak kita. Semakin banyak kerikil-kerikil itu masuk dalam pikiran kita, maka isi otak kita akan semakin penuh. Alhasil saat masalah utama datang, isi otak kita sudah tidak cukup menampung masalah baru. Saat kita tidak siap menerima masalah, maka akan memicu emosional yang tidak stabil. Kita akan mudah terpancing emosi untuk hal-hal yang sederhana. Dan kita akan sampai di titik lelah karena terlalu banyak berpikir. Terlalu banyak memikirkan masalah-masalah kecil yang membuat otak kita bekerja terlalu keras! Â Akhirnya Mood jadi tidak stabil! Dan ditahap tertentu, Anda bisa saja merasa sangat frustasi dan depresi dengan keadaan.Â
Jika Anda mengalaminya, cobalah tarik napas panjang! Berhentilah untuk memikirkan masalah-masalah kecil! Mulailah menjadi orang yang lebih santai, karena menjadi orang yang terlalu serius, terkadang juga sangat melelahkan. Berilah diri Anda jeda untuk berpikir, prioritaskan Apa yang menjadi masalah utama. Singkirkan masalah-masalah kecil yang tidak terlalu berdampak besar pada hidup Anda. Buatlah konteks pikiran yang lebih simpel untuk mempermudah Anda dalam mengatasi persoalan-persoalan hidup.Â
#Justsharing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H