Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belanda Pulang: Argentina, Stay Safe dan On Point Terus!

11 Desember 2022   09:29 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:39 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar: Argentina Vs Belanda. (Minggu, 11/12/2022) 

Piala dunia 2022 di Qatar dari awal hingga saat ini, pastinya diwarnai serba serbi unik yang menggelayutnya, mulai dari:

1. sepak terjang para pemain

2. permainan epic yang menawan

3. Taktik jitu

4. permainan drama

5. Sentuhan (bumbu) humor sebagai peredam emosi dikala greget melanda.

pastinya, semua tanpa terkecuali pada pertandingan selevel dan seketat Piala Dunia 2022 merupakan sebuah panggung besar perhelatan acara bergengsi didunia, yang levelnya juga ketat dan sulit. namun suatu kebanggaan bilamana bisa ikut andil bukan?...

Terlebih jika negara negara terpilih, ( sudah full senyum) harus rela berguguran, tersisih satu persatu dan harus merelakan Throphy dan impiannya untuk menjadi juara the Next Piala Dunia 2022.

seperti ilustrasi berikut, misalnya...

apabila ada sebuah mekanisme " suvival of the fittest ", pastinya ini akan semakin menuncing pada beberapa negara yang terpilih. Apa yang harus dilakukan?kita harus memastikan dan kroscek dengan betul segala meliputi (taktik / sistem ), rivalitas historis, mentalitas dan berbagai dinamika permainan yang ada.

Selain itu, dinamika yang ada pada permainan yang membuat dag dig dug, tegang dan sedikit rasa risau bercampur kejutan yang bisa saja berkembang, itu pun sejalan dengan persaingan ketat di setiap turnamen yang ada.

Mengapa itu bisa terjadi?

Tentu saja bisa dan mengapa tidak. Begini: pada mulanya pandangan mata kita akan dihadapkan pada realita yang mempersembahkan bagaimana pada turnamen itu melibatkan berbagai negara adalah sejenis "proyek menjadi sebuah proyek menuju kematangan yang bisa saja meliputi sistem bermain, persiapan permainan hingga kematangan pada sebuah ide gagasan yang cemerlang yang ingin dipakai."

Ingat...ukurannya adalah bagaiman bisa mengangkat sebuah piala bukan menghibur atau membosankan. Jika dilihat dari sisi lain, pada saat mengalami suasana tegang terus menerus,maka pada saat berbicara tentang sebuah prospek pada tim pujaan, wah... itu tandanya kita sedang otomatis ditantang memahami dan mencermati perkembangan game to game tersebut.

Contoh lagi:.....

Apabila kita mengamati bagaimana mereka bermain menggunakan cara X, tetapi yang dihadapi adalah Tim Y, begitu juga seperti menggunakan cara B kepada Tim C. Atau contoh lain seperti mengamati dengan seksama sistem/gagasan cemerlang/taktik jitu yang disfungsi tetapi masih tetap dipertahankan, bahkan (masih) beroperasi.

Sejenak mengingat kembali terminologi Tan Malaka yang terkenal dan pastinya tidak asing bagi sebagian kalangan kutu buku yaitu " terbentur...terbentur...terbentur....hingga akhirnya TERBENTUK...."

Mari kita menelisik contohnya dari pemilik (Tarian Samba) Brazil.

contoh, misal ketika brazil ( aktif, energik dan atraktif sejak putaran grup berlangsung )ternyata eh ternyata, baru bisa mencetak gol, itupun dimenit perpanjangan waktu pada saat Vs Kroasia.

Kroasia. Tidak bisa dianggap lawan yang remeh?apalagi sepele....

Kroasia memang tampil dengan ulet dan gigih yang pada saat itu dipimpin sang jendral dilapangan tengah Luka Modric ( usia 37  tahun) yang bermain secara strategik dengan permainan antitesis yang tepat sasaran.eitss...ini baru satu perkara. Ditambah lagi perkara pelengkapnya (bagai nasi goreng tanpa telur)rasanya kurang lengkap yakni sepak bola dengan nilai estetika keindahan aka Neymar Cs yang gagal mengulik menelisik celah manakah yang bisa dieksploitasi.

mengapa begitu, apa yang terjadi selanjutnya ?

pada saat Bruno Petrovic menyamakan kedudukan di menit-117, para penggemar dan pecintanya dianulir pertanda bahwa Jogo Bonito berpeluang nelangsa.

apakah ini pertanda game plan Tite tidak bekerja secara optimal? mungkin saja, ....ditambah lagi sejatinya berbagai skenario dilancarkan aksinya, menyerang hingga diujung tanduk dan mentok...

eits...tapi jangan lupakan bagaimana jerih payah bek gaek Dejan Lovren-eks liverpool dalam kerjanya seperti jangan pernah melupakan orang yang berjasa ketika kita berjaya. Apa iya begitu?..

sebuah gol yang memberi penegasan bahwa ganasnya antitesis yang diracik oleh Zlatco dalic hingga mampu bekerja secara efektif. 

Justru disisi lain, bahwasanya kita boleh saja berargumen tesis-tesis Brazil pra Kroasia, namun itu tak cukup,...apalagi berkembang. gerak yang seharusnya gesit yang progressif malah mandek (tidak berjalan) dengan baik...apalagi dahsyat dan epic.Ditambah lagi ujian realita yang harus dihadapi yaitu dari negara Korea Selatan, Swiss, Kamerun hingga Serbia rupanya masih belum bisa bahu membahu menyumbang koreksi pada game paln coach Tite. 

baik Brazil maupun kroasia, pastinya tak ada yang memulai turnamen dengan rasa sakit...!Pasti tetap ada, begitupun orang lain yang sedang berjuang diluar sana...seperti mimin...hehehe...

Bagaimana keadaan Argentina sekarang ?

yuk telisik dan analisa lebih dan lebih lagi. Argentina memulai melancarkan aksi pada arah sebaliknya. Mengapa? ini disebabkan karena game plan Scaloni yang itu itu saja (monoton) yang berujung pada kesia-siaan.

lalu bagaimana dengan Arab Saudi dan Herve Renald ? iya, mereka begitu sangat menikmati antitesis itu dengan antitesis yang  epic dan jitu. dengan pada mulanya datang dengan penghuni squad yang melancarkan aksinya di liga liga bergengsi kenamaan Eropa memang pada dasarnya tidak penah menjadi bergaransi sebuah tim akan menjadi lancar jaya saja...pastilah ada pengorbanan untuk itu.

Lalu bagaimana dengan Maroko?

Maroko memang tidak membuat gol diwaktu waktu normal, sebagaimana jepang , tapi juga memberi penekanan kepada Spanyol si paling buil-up berakhir mengenaskan disusul bakat bakat La Liga tak mampu mencetak gol dari adu pinanlty. sungguh ironi.

disisi Argentina begitu yakin dapat melewatinya. pasalnya Albiceleste mahir memainkan secara estetik bola bola kemenangan agar semakin epic dan berkembang ke level yang lebih baik sesudah fase grup.

Masih kurang yakin dengan Argentina ?

Argentina ini rupanya sudah mempunyai win win solution ter the best yang dimulai dengan mengawali perubahan komposisi starting eleven. Scaloni menempuh jalur jitu lain yaitu memberi peluang pada Julian Alvares, Enzo Fernandez dan Alexis Mac Allister sejak awal..

Jadi apalagi yang membuatmu masih kurang yakin, bahwa Argentina Bisa ?

belajar apa yang bisa dibaca sesuai Messi Cs yang berhasil melampaui antitesis belanda van Gaal ?. persoalan lain, menemukan solusi retakan stabilitas pasca unggul ialah challenge yang harus dituntaskan segera...

namun jangan remehkan Kroasia ? masih ingat, negara ini juga pernah head to head yang epic Vs Argentina yang pada Piala Dunai 2018, mereka mengobrak abrik kubu pertahanan Messi dkk dengan skor telak 3-0 di fase grup.

Eits, pertandingan masih panjang, jangan kesusu , ojo ngoyoworo bikin analisa, ramalan dan terkaan siapa yang lebih kuat, tangguh, ulet dan menang nantinya di Piala Dunia 2022.

*****

Sebagai pembaca yang budiman, mari nikmati saja alur epic dari FIFA Piala Dunia 2022 ini dengan santuy dan tidak baperan apalagi hingga merusak TV punya tetangganya...!hehehehe...jangan ya....

satu pertanyaan muncul, bukankah final di Qatar 2022 masih dalam takdir yang lama?....

-----

Demikian dan salam olahraga dan weekend dimanapun berada...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun