Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belanda Pulang: Argentina, Stay Safe dan On Point Terus!

11 Desember 2022   09:29 Diperbarui: 12 Desember 2022   08:39 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar: Argentina Vs Belanda. (Minggu, 11/12/2022) 

Mengapa itu bisa terjadi?

Tentu saja bisa dan mengapa tidak. Begini: pada mulanya pandangan mata kita akan dihadapkan pada realita yang mempersembahkan bagaimana pada turnamen itu melibatkan berbagai negara adalah sejenis "proyek menjadi sebuah proyek menuju kematangan yang bisa saja meliputi sistem bermain, persiapan permainan hingga kematangan pada sebuah ide gagasan yang cemerlang yang ingin dipakai."

Ingat...ukurannya adalah bagaiman bisa mengangkat sebuah piala bukan menghibur atau membosankan. Jika dilihat dari sisi lain, pada saat mengalami suasana tegang terus menerus,maka pada saat berbicara tentang sebuah prospek pada tim pujaan, wah... itu tandanya kita sedang otomatis ditantang memahami dan mencermati perkembangan game to game tersebut.

Contoh lagi:.....

Apabila kita mengamati bagaimana mereka bermain menggunakan cara X, tetapi yang dihadapi adalah Tim Y, begitu juga seperti menggunakan cara B kepada Tim C. Atau contoh lain seperti mengamati dengan seksama sistem/gagasan cemerlang/taktik jitu yang disfungsi tetapi masih tetap dipertahankan, bahkan (masih) beroperasi.

Sejenak mengingat kembali terminologi Tan Malaka yang terkenal dan pastinya tidak asing bagi sebagian kalangan kutu buku yaitu " terbentur...terbentur...terbentur....hingga akhirnya TERBENTUK...."

Mari kita menelisik contohnya dari pemilik (Tarian Samba) Brazil.

contoh, misal ketika brazil ( aktif, energik dan atraktif sejak putaran grup berlangsung )ternyata eh ternyata, baru bisa mencetak gol, itupun dimenit perpanjangan waktu pada saat Vs Kroasia.

Kroasia. Tidak bisa dianggap lawan yang remeh?apalagi sepele....

Kroasia memang tampil dengan ulet dan gigih yang pada saat itu dipimpin sang jendral dilapangan tengah Luka Modric ( usia 37  tahun) yang bermain secara strategik dengan permainan antitesis yang tepat sasaran.eitss...ini baru satu perkara. Ditambah lagi perkara pelengkapnya (bagai nasi goreng tanpa telur)rasanya kurang lengkap yakni sepak bola dengan nilai estetika keindahan aka Neymar Cs yang gagal mengulik menelisik celah manakah yang bisa dieksploitasi.

mengapa begitu, apa yang terjadi selanjutnya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun