namun, situasi dirombak dibabak kedua. Tite(pelatih) melakukan perombakan pergantian, terutama pada lini depan termasuk Raphinha yang harus get out dari lapangan dan diganti Antony pada menit ke-56.
setelah raphinha get out, disusul oleh Vinicius Junior yang memberi peluang pada pemain muda untuk secara gamblang mencetak gol epic. mudah mudahan...diganti oleh Rodrygo de goes.
Strategi epic pun dilirik oleh Kroasia yang ambis tak mau kalah. Caranya: perrgantian dilakukan pada barisan depan, Kramaric dan Pasalic ditarik keluar dan digantikan oleh Petcovic dan Vlasic.
situasi semakin terpampang nyata dan memanas dalam laga pertandingan. Brazil rupanya terus menekan dan mencetak peluang agar gol bisa bertandang ke arahnya untuk dipersembahkan pada 43.000 + penonton.
namun pergerakan gesit dari Rodrygo dari sektor sayap dan disisi lain tusukan yang menukik oleh Paqueta dari lini kedua, dan lesatan Neymar yang cukup membuat brazil mendapat berbagai peluang emas.
Tapi sayangnya, kroasia memaksa brazil untuk lanjut pertarungan sengit meski Michael Oliver mengakiri pertandingan di waktu normal ditambah lagi 4 menit tambahan waktu.
Namun nampaknya brazil gentar dan asa yang mulai melemah baru bisa membuat gawang kroasia bergetar dimenit ke -105+1 dan Neymar hadir sebagai pembeda demi menuntaskan kerjasama satu dua dengan Lucas Pacueta.
Seiring berjalannya waktu, laga pun hampir berakhir menandakan tanda tanda kemenangan brazil tapi Kroasia lagi lagi unjuk gigi dengan semangat tak menyerah untuk mengubah impossible / ketidakmungkinan.
Bermula dari serangan balik cepat yaitu umpan Orsic berhasil ditujukan petkovic sebuah tendangan akurat menyasar pada pojok kanan gawang Alisson. sang kiper liverpool itu tak bisa berbuat banyak untuk gawangnya tetap aman dari kebobolan.
selanjutnya untuk dipenghujung akhir penentuannya, momen momen dag dig dug tidak hanya ditentukan oleh para eksekutor saja, namun juga penjaga gawang. Alisson Becker dan Dominik Livakovic.
sungguh diluar ekspektasi....,