Mereka memang ambis. Ini terbukti pemilik lima bintang dengan menggembol dan menggendong semua bintangnya bertandang ke Timur Tengah yang sudah kentara meraih gelar di Piala Dunia 2022 , lebih tepatnya (koleksi) sebanyak banyaknya. Apakah ada yang keberatan dengan title dan semboyan itu? silakan angkat kaki, eh.....(bercanda)
Namun Tite (Pelatih Brazil) juga menghimpun menyeleksi komposisi terbaik termasuk menghadirkan Danilo dan Neymar yang sempat titip absen (TipSen) saat harus menghadapi Swiss di laga macthday kedua pada penyisihan di Grup G.
Neymar tidak sendiri, ia digandeng bersama Raphinha, Richarlison hingga Vinicius Junior di garda terdepan (bagai komandan pimpinan.)
Lalu bagaimana dengan yang lain?
tenang saja, mereka semua tetap disupport dari belakang oleh Lucas Paqueta dan Casemiro dititik tumpu dilini bagian tengah. Sedangkan yang lainnya Marquinhos, Danilo, Kuartet Eder Militao dan sang kapten Thiago Silva menyebar dan mengatur strategi dikubu pertahanan bahu membahu menolong Alisson becker dibawah mistar gawang.
Yuk pindah sejenak pada si mental baja ini (kroasia). Kroasia tidak mau kalah, ia juga menurunkan performa terbaik dengan formasi 4-3-3 yang terbukti efektif dan jitu untuk menghadapi serangan musuh dengan epic. Strategi yang pernah digunakan Zlatco Dalic, mampu membayang bayangi dan membuat (terkecoh) agresivitas tim samba.
Tidak hanya itu, kehadiran trio Luka Modric, Mateo Kovacic dan Marcelo Brozovic yang berada diruang tengah, akan tetapi juga mampu membua Casemiro dan Paqueta harus kerja extra.
tidak hanya itu, Dejan Lovren, Josip Juranovic, Josko Gvardiol dan Borna Sosa sembari membangun kerjasama yang solid yang berada dikubu belakang. tidak kurang, mereka juga sanggup menciptakan barikade pertahahan yang rapat dan disiplin untuk membuat gawang rekannya (Livakovic) tetap aman sepanjang (zaman), eh...maksudnya sepanjang babak pertama...
Andrej Kramarij, Mario Pasalic hingga Ivan Perisic memang tidak mengancam dan hingga mengarah merubuhkan pertahanan Selecao, namun kehadiran trio ini juga harus diwaspadai dan diantisipasi dengan cara membuka ruang, mengecoh konsentrasinya dan ikut andil dalam menciptakan permainan Kroasia yang epic, mahir, lihai, gesit dan cekatan saat melakukan transisi dan katakan (tidak) pada lawan untuk memberikan peluang berkreasi maupun inovasi sekalipun.
rupanya brazil nampak kesulitan untuk bagaimana caranya mengembangkan permainan. kelihatan penat, dengan tak banyak melakukan banyak aksi epic yang berbahaya.
Kroasia memang tidak mampu mengimbangi untuk mencetak gol, akan tetapi setidaknya bisa membuat rivalnya meredup dan tak berkutik mencetak gol. itu yang penting.