Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seekor Kucing yang Ditinggalkan Majikannya

4 Desember 2022   08:56 Diperbarui: 4 Desember 2022   08:58 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

----... 

Di dalam sebuah rumah:telah telah tergantung pada lonceng-lonceng kecil untuk seekor kucing mungil dengan mata berbinar binar yang sangat sayang kepada majikannya... 

Miauww... Miauww... Miauw... 

Mendengkur halus meminta makanan, mondar-mandir ingin menghabiskan waktu bermanja-manja dengannya, hingga isyarat buang air kecil dan besar dengan pinta nya yang bernada halus tertata. 

tanpa sepengetahuan nya, majikannya pergi meninggalkan nya, sepintas bagai mendapat kabar burung menyesakkan dada, padahal mangkuk kecil sarapan, kotak kecil untuk secangkir susu sudah disiapkan menunggu majikannya. 

mencari-cari meskipun terpenjara disebalik pintu tertutup, mengintip pada jendela-jendela bening disisi kanan dan kiri pintu.Menegakkan badannya . 

Rindu tak sampai, kenangan tak terurai, angan angan tak terbingkai, sinar mentari mulai terbenam, hingga lentera rumah sudah tidak sampai meneranginya. 

Berkelana didapur pelipur lapar, sejenak melarung makanan makanan yang tersisa, penuh pinta diujung sana dengan membawa gubuk derita yang tak kunjung ada kabarnya. 

"Tuanku, kemanakah engkau pergi...miauww," Ungkap Batinnya. 

Cinta yang mulai hilang... 

Harapan yang mulai lengang

Dan asa yang mulai berkeliaran... 

Semoga majikanku baik-baik saja:Amiin... 

Disini, aku menunggu dengan keyakinan yang harus kupacu agar kau kembali padaku meskipun aku tidak tahu... 

Pada sisa-sisa makanan yang mulai basi, aku tidak boleh berdiam diri. Bertandang ke kota kota perdamaian lewat jendela-jendela yang terbuka sebagian. 

Aku akan kembali,.... 

Langit, tolong membersamai aku dalam pengembaraan ku untuk menyeruput sisa-sisa air hujan itu, dalam mencari majikanku yang rindu ku sudah mulai menggerutu. 

-----

04 Desember 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun