Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Single Parents

8 Agustus 2022   17:12 Diperbarui: 8 Agustus 2022   20:03 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerikil tajam, entah mengapa akhir akhir ini, telapak kaki selalu tersandung olehmu bagai tahu mendukung isi kalbu. Getir, pahit hingga tinggal

Gayung bersambut dan sudah jatuh tertimpa tangga... Ayah atau ibu... Engkau dimana? 

Puing puing bulan Asyura masih melekat dengan ku dan kendati demikian, seketika merindukan mu. 

Baca juga: Puisi: Kepala Batu

Asy-Syuro dan Yatim piatu...! Tiada sekat dan jarak untuk melerai nya. Satu keterkaitan. 

Rasanya. Rasanya ingin ku melanglang buana sejenak tuk kembali pada masa dulu. Keluarga utuh.... 

Bertanya kepada dinding ratapan?... 

Bergumam pada hati dengan luka dalam?... 

Berdalih riap riuh sumringah, Tapi sedih selalu Menggelayuti nya dengan pucat pasi kelabu

Single parent. Menghela napas dalam dalam sembari menyiapkan untaian kata sebelum cuitan menghujam

"Kok, kamu masih sendiri sih? "

"Apa sebaiknya kau tidak ingin menjalin ikatan suci lagi? "

Berusaha menyingkap dan menepis! 

Berusaha menjawab meskipun jiwa raga teriris!... 

# Sabtu, 08 Agustus 2022

Ilustrasi by Pixabay oleh Hallmackenreuther

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun