Kerikil tajam, entah mengapa akhir akhir ini, telapak kaki selalu tersandung olehmu bagai tahu mendukung isi kalbu. Getir, pahit hingga tinggal
Gayung bersambut dan sudah jatuh tertimpa tangga... Ayah atau ibu... Engkau dimana?
Puing puing bulan Asyura masih melekat dengan ku dan kendati demikian, seketika merindukan mu.
Asy-Syuro dan Yatim piatu...! Tiada sekat dan jarak untuk melerai nya. Satu keterkaitan.
Rasanya. Rasanya ingin ku melanglang buana sejenak tuk kembali pada masa dulu. Keluarga utuh....
Bertanya kepada dinding ratapan?...
Bergumam pada hati dengan luka dalam?...
Berdalih riap riuh sumringah, Tapi sedih selalu Menggelayuti nya dengan pucat pasi kelabu
Single parent. Menghela napas dalam dalam sembari menyiapkan untaian kata sebelum cuitan menghujam
"Kok, kamu masih sendiri sih? "
"Apa sebaiknya kau tidak ingin menjalin ikatan suci lagi? "
Berusaha menyingkap dan menepis!
Berusaha menjawab meskipun jiwa raga teriris!...
# Sabtu, 08 Agustus 2022
Ilustrasi by Pixabay oleh Hallmackenreuther
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H