Naura---begitulah sapaan akrab yang menyelimuti dirinya ketika menjadi sebuah pengamen di jalanan yang penuh dengan riap riuh kebisingan kota nya.
Tidak ingin terbujur kaku dalam jeratan perekonomian yang menghimpit... Ia harus mengobarkan semangat jiwa dan raganya untuk memenuhi kebutuhan nya sehari hari.
Mau bagaimana lagi...! Terpaksa ia harus lakukan itu kerana mencari pekerjaan untuk nya bukanlah hal yang mudah. Bagai,...
-Mencari sebutir debu dalam lautan jerami-
Baginya sangat susah dan enggan bisa dibayangkan lagi...! Tapi jangan heran... Kesabaran nya memang seluas samudera.
Tidak ingin hanyut dalam hingar bingar kebahagiaan... Mengamen lah ia jalankan sebagai rutinitas sehari-hari.
Tidak mengapa...! Walau hanya keringat yang didapat
Tidak mengapa...! Meskipun suara serak serak hampir lirih melandanya
Tidak mengapa manakala...! Hanya sedikit rupiah yang bisa ia dapatkan.
Aku hanya ingin mengais rezeki
Dipagi, siang malam dan sore ini
Dengan alunan suara ku ini
Agar engkau ikhlas memberi
Dengan senang hati
Hanya lirik lagu itu yang ia pilih untuk didendangkan kepara pendengar nya nanti.
Baca juga: Ketika Mulut Sedang Berghibah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!