Sesekali menengadah ke atas dan lari terbirit-birit dengan melihat matahari yang semakin menyongsong keatas menandakan hari sudah semakin terik dan panas.
" -Waduh... Aku harus cepat pulang sebelum kulitku melepuh terkena sinar matahari, dan aku lupa bawa payung hari ini-Mala "
Harap maklum...! Selain memiliki ciri khas yang unik pada dirinya, ia pun tak luput yang namanya dari lupa.
Berlari dengan terengah-engah dengan membawa sayur mayur yang akan dimasak nnya hari ini hingga bercucuran keringat membasahi tubuh mungilnya.
Sesampainya dirumah, ia terperangah dan berehat sebentar di dipan dipan kasur yang ia miliki.
-Mengapa... Kapan....Bagaimana penyakit ini akan berakhir?...
Terlintas pikiran mala untuk berkata seperti itu didalam benak hatinya yang paling dalam dan ia sahut sahutan dengan dirinya sendiri
Bersedih hati mala curahkan--- sembari menengadahkan doa sepanjang hari sepanjang malam meskipun dokter yang berujar menanganinya berkata demikian,
-Penyakit ini, iya... Albinisme atau tubuh yang putih di sekujur tubuh mu tidak bisa dihilangkan,... Kamu harus bisa bersabar dan mensyukuri selalu takdir Tuhan, untukmu..
Kata dokter itu terlintas di angan angan nya sewaktu ia berkeluh kesah dengan sekelumit masalahnya.
Tapi... Mala..., ia begitu yakin bahwa! Hmmm, mungkin memang aku dipilih untuk mengembangkan amanat ini.
Siapa tahu...