Sederhana saja...! Hanya apple pie, iya... Apple pie yang kubuat sebuah roti kering setengah basah dicampur apel untuk penunda lapar.
Bersyukurlah...! Seadanya saja, teknologi canggih rupanya tak ada di bilik rumah singgah ini, yang ada hanya kompor sederhana dan wajan serbaguna.
Tidak mengapa... Setidaknya ada yang bisa ku makan hari ini meskipun hanya makanan sederhana penggugah selera....
Baiklah, pintu pintu rumah harus segera ku tutup rapat rapat dengan jari jemari tangan yang tak lagi halus ini dan beranjak bekerja menyusuri sungai sungai keabadian.
Ku arahkan kaki kaki mungil ku menjelajahi lembah hutan sebelum akhirnya ke sungai.
Subhanallah... Betapa indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini, maka nikmat manakah yang kamu dustakan?
Begitulah sekilas potongan arti dalam surat ar-rahman sebagai wujud syukur terkagum-kagum dikaruniai sepasang mata melihat ciptaan Tuhan yang membuat terpana.
Burung burung berkicauan dibukit bukit yang biasa nenek asmi mencari kayu bakar sepanjang hari.
Setapak demi setapak jalan... Letih mulai meradang, akan tetapi ku tak boleh menyerah, karena sebentar lagi akan sampai di sungai.
Akhirnya sudah sampai disungai dan saatnya naik perahu untuk mengais rezeki mengambil ikan ikan kecil dengan jala.
Berpeluh keringat...! Menjaring sana menjaring sini, tidak kunjung berjumpa.