Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muara Pinta untuk Kota Jakarta

22 Juni 2022   18:38 Diperbarui: 22 Juni 2022   20:34 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay / Wendhigo


Aku tidak sendiri

Malam sayup sayup hening

Menyapa kalbu

Sembari ku ingin menyampaikan pesan

Dengan gembira rumput bergoyang dan kupu kupu cantik menemani

Sesekali mata terpejam

Untuk menghela napas sejenak

Mata elang terus menatap pemandangan

Tapi...! Mulut bergeming sendirian

Sunda Kelapa

Itu adalah nama indahnya

Saat itu... Terbayang masa kelam mu

Dijajah membabi buta tiada ampun


Kini... Sudah berganti Jayakarta

Sebagai lambang yang tersemat olehmu

Tidak...! Rakyat mu jangan merasa gembira dahulu

Bumerang penjajahan masih betah ingin segera menguasai mu

Sssttt...! Tapi muara pinta rakyat bersikukuh dan teguh untuk berdoa

Tak segan... Nyawa jadi taruhannya

Catatan sejarah akan menjadi bukti

Jerih payahmu untuk menggapai mu tiada henti

Jakarta... 

Dalam benakku, selalu bertanya

Kini, bagaimana kabar mu? 

Gelisah gundah gulana terus membayangi

Cukuplah HUT 495 Jakarta ini

Menghibur ku sembari mengingat kisah payung teduh

Dan payung hitam yang terus membayangi

Tak mengapa...! Sesekali ku menyeka air mata yang hampir jatuh

Bagaimana tidak..! Layar televisi selalu lalu lalang membawa berita tentang mu

22 Juni ini, peringatan hari jadi mu

Apakah kau masih mengingat nya? 

22 Juni 2022

Hari Ulang Tahun Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun