Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hitam di Atas Putih

21 Juni 2022   04:35 Diperbarui: 21 Juni 2022   19:35 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak mau, aku mau layang layang aku itu kembali seperti semula..? "

Sesampainya dipersimpangan jalan, aldo dan alya berpisah. Malangnya alya masih terbayang kata kata aldo. 

Ia kembali berjalan dengan kepala lesu, tertunduk dan kembali murung dengan apa yang terjadi. 

Setapak demi setapak ia lalui dengan isak tangis bimbang apa yang ia harus perbuat. 

Tibalah. Tibalah malam dengan masih terus terbayang membuat alya tak kuasa menahan tangis dan memanjatkan doa. 

"Bagaimana ini ya Tuhan...? Aku harus bagaimana"

Seperti esok hari. Aliya berusaha menjumpai rumah aldo dengan secarik pena yang sudah ada tulisan permintaan maaf. 

Dan aldo menerima kertas itu dan membacanya. Tapi... Aldo enggan untuk memaafkannya dan meminta layang layang nya kembali. 

Aliya... Aliya saat itu pulang dengan tangan kosong, penuh pasrah dan ia mencoba lagi esok hari. 

Kali ini ia tulis dengan setulus hati disertai permintaan maaf untuk aldo dengan segenap jiwa nya. 

Seperti hari ini. Kaki mungil alya berjalan kerumah aldo, dan sesampainya dirumah, ia mengulurkan kertas itu ke aldo seraya meminta maaf. Tapi aldo berujar,... 

"Aku tidak mau memaafkan mu, aku mau layang layang itu, pergilah sana? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun