Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mainan Anak dan Bahaya Mengintai, Apa Saja Aspek yang Perlu Diperhatikan?

8 Mei 2022   06:41 Diperbarui: 10 Mei 2022   08:47 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Seorang anak yang sedang bermain mainan plastik ( sumber : popmama.com )

Perlu menjadi perhatian bahwa sebagai orang yang lebih tua harus tetap memperhatikan dan mengawasi apa saja mainan yang nyaman, aman dan cocok untuk sang buah hati. Sudahkah anda mengetahui dampak positif dan negatifnya ?...

Nuansa lebaran rupa rupanya masih terasa hingga kini. Terlebih lagi, untuk sang buah hati, uang THR tak henti hentinya datang bertubi tubi dengan jumlah yang terbilang tidak sedikit. 

bayangkan saja jika setiap sanak saudara dari sang buah hati memberikan masing masing THR untuknya, berapa banyak yang ia akan dapatkan. yang menjadi pertanyaan, mau di kemanakan uang sebanyak itu ?...

Baca juga : 

1. Pentingnya Mengetahui Filsafat Barat

2Mengatasi Mati Gaya di Keluarga Besar

3. Tips Agar Sendal tidak Hilang di Masjid

Sebagai anak kecil, mungkin ada kalanya belum mengerti dan paham betul, uang tersebut ingin ia gunakan untuk apa. Secara gamblangnya, anak kecil tersebut mungkin akan meminta makanan, mainan favoritnya hingga barang yang lain yang sesuai dengan umumnya.


Belajar dari Sebuah Kasus Akibat Mainan Anak

Amerika- Kasus ini terjadi di Amerika tepatnya ditahun 2008 dimana pada masa tersebut, terjadi penarikan sekitar 235.000 mainan yang di duga membahayakan untuk Anak anak. 

Dalam Kasus tersebut, dilaporkan bahwa sebanyak 19 anak meninggal akibat kecelakaan yang berkaitan dengan mainan.

Setelah ditelusuri, alasan bahwa penyebab hilangnya nyawa sang anak karena tertelan bagian bagian kecil dari mainan tersebut dan ini sekaligus menjadi penyebab utama kejadian meninggal pada sang anak.

Swiss- Berbeda lagi yang terjadi di Swiss. di Swiss ada permainan yang terbilang modern. 

peristiwa ini di alami oleh remaja yang berusia 15 tahun diduga mengalami kebutaan yang diakibatkan terkena sinar laser pada mainan yang digunakan tersebut. ( Lebih lengkapnya klik disini. )

Indonesia- Tepatnya terjadi di Semarang dan di alami oleh saya sendiri ketika masih duduk dibangku sekolah dasar. Uang THR pada masa itu, saya gunakan untuk membeli petasan yang terbilang kecil. 

karena belum begitu mahir memainkan, petasan tersebut meledak ditangan saya dan membuat luka bakar dan melepuh ditangan. 

Tapi alhamdulillah, saya bersyukur, kedua tangan ini masih bisa pulih dan kembali seperti sedia kala

Dari kasus dan kejadian tersebut ,saya belajar bahwa apabila bermain video games juga berpotensi memiliki bahaya tersendiri yang dapat memicu rusaknya mata sang buah hati. 

Disini saya juga belajar bahwa, dalam bermain games selama kurun waktu 30 menit, segera melakukan istirahat agar mata dapat melakukan relaksasi dan istirahat sejenak agar mata dapat pulih dan segar kembali.


Waktu yang tepat untuk memberikan kepercayaan pada sang Anak untuk Membelanjakan Uangnya Sendiri

Usia- dalam hal ini, usia bisa menjadi salah satu tolak ukur dan pertimbangan yang sangat penting dalam memberikan kepercayaan kepada sang buah hati terutama memberikan kebebasan pendapat tentang mainan yang tepat dan cocok untuknya.

  • 0-12 bulan : Biasanya pada usia ini, sang buah hati tidak dapat memperhatikan secara keseluruhan terhadap sekelilingnya.

dalam artian, barang atau mainan yang ada di sekelilingnya bisa saja ia pegang dan raba dan dimainkan sesuka hati tanpa mengetahui bahaya dan tidaknya.

Sebaiknya pada masa ini, bayi hanya bisa melihat benda benda berwarna terang dan mencolok ( kontras ). 

Para orang tua dan dewasa sangat berperan penting dalam hal ini untuk tetap mendampingi anak ketika sedang bermain. 

Dan pada waktu ini, berikan mainan yang aman dan nyaman untuk sang buah hati. dan pada masa ini, peran orang tua dalam membelikan anak sebuah yang aman juga perlu dipertimbangkan dengan baik.

Contoh :

  1. Boneka yang bertektstur lembut yang dapat dicuci
  2. bola kain
  • 1-2 tahun : pada masa ini, bayi akan mulai merespon pada sebab dan akibat terkait mainan di sekelilingnya karena munculnya kemampuan keterampilan motorik yang ia peroleh.

Sebaiknya pada masa ini, berikan mainan yang mendukung kemampuan motorik sang buah hati, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan pada sang buah hati.

Contoh :

  1. Cincin plastik bersusun
  2. Alat musik 
  3. bebek karet
  4. kapal kapalan dan lain sebagainya
  • 2-3 tahun : Anak sudah bisa mengerti dan memahami mainan yang ia inginkan. peran orang tua di sini adalah harus bijak dalam memilihkan mainan yang cocok untuk usia ini.

Berikan mainan yang dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan motorik terutama kemampuan motorik halus untuk sang buah hati melalui perantara mainan tersebut.

Sebaiknya pada masa ini, orang tua harus lebih jeli dalam memilihkan mainan untuk sang buah hati terutama yang berwarna warni, cerah dan menyenangkan

Contoh :

  1. Mainan Puzlle
  2. Boneka
  3. Alat peraga seperti mainan telepon dan alat memasak
  • 3- 5 tahun : menginjak usia 3 tahu ke atas, peran orang tua harus lebih aktif dalam memilihkan mainan yang dapat meningkatkan kemampuan interaktif pada sang anak. 

pada masa ini juga, anak mulai bisa berfantasi terhadap apa yang ia inginkan. berikan permainan yang dapat menunjang lebih jauh fantasinya.

Contoh :

  1. Perlengkapan permainan memasak jika ingin menjadi koki
  2. Barbie ketika ingin menjadi Putri Cinderella
  3. Bola ketika ingin menjadi atlet profesional
  4. Sepeda jika ia ingin sekali bersepeda seperti teman sebayanya

Berbagai Aspek yang Perlu dipertimbangkan Sebelum Memberikan Mainan Pada Sang Buah Hati

Kesehatan : Pastikan sebelum membeli mainan, para orang tua atau dewasa harus tetap memperhatikan kebersihan, higenitas dan kelayakan sebelum dipakai. 

Jangan sampai terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti keracunan atau bahkan kehilangan nyawa akibat mainan yang diberikan

Kemanfaatan : Berikan mainan yang dapat menunjang kemampuan motorik sang anak.

Caranya adalah dengan memberikan mainan yang bisa melatih sang anak untuk berpikir, berkreasi dan memiliki kemanfaatan untuk dirinya terutama untuk menunjang kecerdasan pada otak yang ia miliki

Keamanan : Berikan mainan sesuai usia. Apabila usia masih 1 - 2 tahun, berikan mainan yang memiliki ukuran yang tidak terlalu kecil dan pastikan pendampingan orang tua disampingnya

Kualitas : Jangan memberikan mainan pada sang anak secara sembarangan dan tidak memperhatikan kualitas mainan tersebut. berikan mainan yang dapat menjadikan ia lebih bisa berkembang dan jauh lebih baik dikemudian harinya

Harga : berikanlah atau belilah mainan sesuai dengan kemampuan. hal yang lebih perlu ditekankan adalah kesehatan, keamanan dan kenyamanan


Review Mainan yang sesuai dan Menunjang Kemampuan Motorik Sang Buah Hati

  1. Usia 1-2 tahun : Boneka dengan bulu yang lembut, mainan yang memiliki suara seperti marakas kecil
  2. Usia 3-5 tahun : Cincin warna warni yang bisa disusun, permainan bongkar pasang, alat peraga seperti memasak dan telepon mainan
  3. Usia 5- 10 tahun : Sepeda dengan roda di samping kanan dan kiri, komputer mainan ( menunjang kemampuan imajinasi 

Memberikan mainan untuk sang anak boleh boleh saja asal tetap memperhatikan keamanan dan kebersihan mainan sebelum digunakan, agar sang buah hati tetap aman dan nyaman saat bermain

Semoga bermanfaat,... 


******Semarang, 08 Mei 2022******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun