Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petuah dari R. A Kartini Sosok Wanita Hebat Penjunjung Martabat

21 April 2022   09:30 Diperbarui: 26 April 2022   05:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala ini begitu terheran heran bukan kepalang

Seakan mata tak ingin berkedip meskipun waktu berjalan

Dengan rahang menganga tak berkesudahan dengan samudera dan benua pertanyaan tiada habisnya

Apakah kepiluan pernah mendera kalbu mu? 

Apakah jeritan tangisan pernah membuat kau menangis sendu

Dimana aku bisa menemukan tembok saksi bisu mu? 

Agar ku tahu, isi curahan hatimu yang sebenarnya kau rasakan, namun kau pendam, bungkam dan bergeming , tanpa ada yang tahu

Rasanya sekuntum mawar merah dan putih ini patut ku sematkan di dalam benakmu, wahai Raden Ajeng Kartini, 

Merah merona nya mawar ini menggambarkan sosok dirimu yang begitu tangguh, pemberani dan tak gencar pada siapapun yang mengancam dan mencoba mengusik mu

Meskipun ditengah tengah kegentingan, dan bisa saja malapetaka menimpamu

Putih suci cukuplah tersirat pada mawar putih ini ,sebagai simbol ketulusan, gigih dan hati yang bersih yang terpancar dalam dirimu

Serangkai kata kata yang termaktub dalam puisi ini cukup sudah jadi untaian terimakasih dan salam hormat

Kedua bola mata ini bagai berlinang deras dan berkaca kaca, bilamana kisah mu sering di bisikkan ke khalayak umum

Begitu berat dan tak kau pikirkan marabahaya yang akan menimpa dirimu

Hari kartini, cukuplah ini sebagai tanda terimakasih bangsa dari negeri cakwarala ini

Karena mu, kaum hawa diluar sana, kau junjung tinggi martabatnya

Kau selalu membawa wibawa dan membuat harum para kaum hawa diluar sana

Istirahatlah dengan tenang dan tentram wahai Raden Ajeng Kartini

Jerih payah mu, pengorbanan mu, dan Titik darah penghabisan mu, akan selalu dikenang bangsa ini

Hingga akhir hayat yang tidak tahu kapan akan berhenti

Habis Gelap, Terbitlah Terang

~Terimakasih Raden Ajeng Kartini~

Salam Perjuangan, 

21-April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun