Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malin Kundang

3 April 2022   16:24 Diperbarui: 6 April 2022   09:11 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata elang malin melihat dan ia pura pura tak mengenal nya

Jeritan ketakutan menghantui dirinya manakala kekasihnya tau

Kau bukanlah bundo ku! Sontak Ucap malin

Bagai jatuh tertimpa reruntuhan mengguntur

Bundo malin menetaskan air mata

Lambat laun hati ibu malin mulai geram dan marah durjana


Jadilah batu wahai malin kundang! Ucap Ibu tiada pasrah dan menangis itu

Sontak langit jadi gelap gulita, petir petir menghujam

Disertai berbondong-bondong air nan turun deras tak berkesudahan

Menyelimuti pedihnya hati ibu malin nan tak terbendung lagi

*Legenda Malin Kundang, 03 April 2022*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun