Pundi pundi rupiah tak terasa sudah mengitarinya
Diikuti gelimang harta, tahta dan kekasih pujaan nya
Di Gubuk Tua
Sudah tak tertahan lagi kalbu dan sanubari bundo malin
Gelisah nan was was terselubung di jiwanya
Angan angan bundo malin menghantui tuk beranjak pergi
Mengenakan kain menjuntai seadanya dan alas kaki semampunya
Di Sebuah kota
Mata terbelalak bundo malin senantiasa cari keberadaan malin
Sampai esok hari dengan matahari menyingsing
Ia mendapati malin berada di singgasana mewah dan kekasih pujaannya
Suara menggelegar bundo malin keluarkan
Seolah telinga lebar malin sampai terdengar