Bagai sudah jatuh dan tertimpa reruntuhan
Tangis ini tak ingin mangkir dan berkesudahan
Paras muka bergeming dengan tatapan kosong
Terpancar tersirat aura nyata serbuk kepiluan
Segelintir cemoohan dari segala penjuru mata angin
Dengan desiran angin nan membuat mata elang jadi pening
Mulut ini seolah terbungkam dan tak bisa berkutik
Diikuti rintih isak tangis nan tak bisa dikulik
Rundungan kepedihan tak juga mangkir dengan hantaman
Manakala menghujam keras disertai sebongkah gunturan
Tembok kamar bagai saksi nyata paras kebisuan
Tuk jadi pelampiasan jeritan tangis yang amat mendalam
*Hantaman Kesedihan, April 2022*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H