Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Serpihan Kesedihan

2 April 2022   17:35 Diperbarui: 2 April 2022   17:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/pantai-orang-berjalan-933297/

Bagai sudah jatuh dan tertimpa reruntuhan

Tangis ini tak ingin mangkir dan berkesudahan

Paras muka bergeming dengan tatapan kosong

Terpancar tersirat aura nyata serbuk kepiluan 



Segelintir cemoohan dari segala penjuru mata angin

Dengan desiran angin nan membuat mata elang  jadi pening

Mulut ini seolah terbungkam dan tak bisa berkutik

Diikuti rintih isak tangis nan tak bisa dikulik



Rundungan kepedihan tak juga mangkir dengan hantaman

Manakala menghujam keras disertai sebongkah gunturan

Tembok kamar bagai saksi nyata paras kebisuan

Tuk jadi pelampiasan jeritan tangis yang amat mendalam

*Hantaman Kesedihan, April 2022*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun