Mohon tunggu...
Erik
Erik Mohon Tunggu... Editor - Penulis

tinggal di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bakar Sampah Sedikit, Lama-lama Jadi Bukit

24 Oktober 2021   22:55 Diperbarui: 24 Oktober 2021   23:34 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daur ulang sampah diawali dengan pemilahan sampah daur ulang, sampah organik, sampah guna ulang, sampah residu dan B3 (bahan berbahaya dan beracun). Proses pemilahan sampah ini terkadang mengalami kendala, yaitu ketidakmampuan membedakan jenis sampah, atau bisa juga disebabkan oleh kemalasan memilah sampah. Penyuluhan dan sosialisasi cara mendaur ulang sampah kepada masyarakat telah dilakukan berulang kali. Namun, beberapa hari setelah penyuluhan, proses daur ulang sampah yang diajarkan akan dilupakan, karena sibuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Cara yang umum digunakan di desa-desa adalah dengan menunjuk beberapa warga menjadi kader pengelola sampah yang akan bekerja di lembaga milik pemerintah desa, seperti bank sampah. Program bank sampah ini harus dijalankan oleh kader-kader yang berdedikasi tinggi. Sebab, sumber daya manusia yang tidak siap justru akan membuat bank sampah tersebut terbengkalai. Hal ini pernah terjadi pada bank sampah yang terbengkalai di desa Talang Ubi Selatan, Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2017 (Tribunnews.com, 12 Juli 2017).

contoh-infografis-mengolah-sampah-6175847bdfa97e0acd1cb8d2.jpg
contoh-infografis-mengolah-sampah-6175847bdfa97e0acd1cb8d2.jpg
Melalui artikel ini, penulis mengusulkan dibuatnya baliho berisi infografis tentang cara memilah dan mendaur ulang sampah, lalu disebar ke berbagai tempat strategis di perkotaan dan pedesaan. Semakin banyak infografis yang tersebar, semakin baik karena dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk memilah dan mendaur ulang sampah secara mandiri. Selain itu, masyarakat akan sering melihat infografis pengelolaan sampah, seperti halnya dengan melihat baliho iklan di jalan-jalan. Kemudian, akan terbentuk di alam bawah sadarnya keinginan untuk mengelola sampah dengan baik dan benar.

Target pencapaian Net-Zero Emissions di Indonesia memang masih lama, sekitar 40 tahun lagi. Tetapi jika kesadaran masyarakat dan pemerintah Indonesia tidak tumbuh dari sekarang, capaian Net-Zero Emissions di Indonesia mungkin akan mundur 100 tahun lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun