Selain perbuatan tersebut mengandung cela dan dosa, Rasulullah sendiri tidak pernah berkelakar dengan para sahabat, kecuali di dalamnya mengandung kebenaran dan fakta. Hal tersebut dapat kita jumpai dalam hadis Abu Hurairah RA bahwa para sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telah mencandai kami.'' Rasulullah SAW menjawab, ''Sesungguhnya tidaklah aku berbicara, kecuali yang benar.'' (HR Tirmidzi).
Jelaslah Islam memandang bahwa bercanda atau kelakar itu diperbolehkan dan merupakan fitrah manusia. Asal dalam bercanda tidak mengandung sesuatu yang tercela dan dusta. Bercandalah selagi diperlukan, terlalu banyak bercanda atau "loba heuruey" adalah keburukan. Tempatkan sesuatu pada tempatnya, diluar itu adalah kedhaliman.
Ketika hidup tengah sulit, jangan tambah dibikin pelik. Saat hidup tengah susah, sebaiknya jangan marah-marah. Tersenyumlah, tertawalah. Tuhan menciptakan kebahagiaan sebagai pasangan kesedihan. Tetapi bila kita masih tidak bisa menemukan kebahagiaan diantara kesedihan kita, maka ciptakanlah. Jika tidak bisa membuat orang lain tersenyum, buatlah diri kita tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H