Mohon tunggu...
eri fauzi rahman
eri fauzi rahman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di SMKN 1 Sukanagara Kabupaten Cianjur Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Saat New Normal

7 Juni 2020   23:38 Diperbarui: 8 Juni 2020   01:14 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: chd.heartresearch.org.uk | Olah pribadi

"Kesehatan itu mahkota, tak bisa merasakannya kecuali orang sakit."

-anonim-

Dalam menjalani aktivitas kehidupan New Normal, tidak hanya kesehatan fisik saja yang harus dijaga, kesehatan mental pun tetap harus diperhatikan. Keduanya, baik kesehatan fisik atau kesehatan mental sama-sama penting. 

Menjaga kesehatan itu ibarat menjaga sebuah karir dalam kehidupan atau memegang tanggungjawab dalam sebuah amanah. "Taking care of your mental and physical health is just as important as any career move or responsibility", ungkap Mireille Guiliano.

Menjaga kesehatan fisik dapat dilakukan dengan berolah raga secara rutin dan bergaya hidup sehat. Jogging, bersepeda atau sekedar jalan-jalan santai di sekitar rumah, itu bisa tetap menjaga badan selalu bugar. Sedangkan kesehatan mental itu diperoleh melalui kestabilan jiwa yang diliputi dengan kebahagiaan dan rasa aman.

Tentang kebahagiaan, ada sebagian orang mengukur kebahagiaan itu dari sedikit banyaknya harta yang ia miliki. Persepsi semacam itu adalah persepsi yang keliru. Bannyaknya harta bukan jaminan seseorang menjadi bahagia dan sebaliknya, sedikit harta tidak lantas membuat seseorang menderita.

Bukan berarti kaya harta itu tidak penting, agama pun tidak melarang seseorang menjadi orang kaya. Hanya saja kaya harta bukan satu-satunya cara untuk berbahagia. Ada yang lebih berharga dari sekedar kaya harta yaitu kesehatan, tentunya sehat fisik (jasmani) dan sehat mental (rohani). Kesehatan ini lah yang akan menghantarkan manusia kepada kebahagiaan.

''Tidak ada salahnya seseorang memiliki kekayaan asalkan dia tetap bertakwa. Akan tetapi, bagi orang yang bertakwa, kesehatan lebih baik daripada kekayaan. Selain itu, hati yang bahagia (thibin nafs) adalah bagian dari (kenikmatan) surga", demikian sabda Rasulullah SAW.

Kebahagiaan itu permasalahan batin (hati) dan pikiran. Semakin seseorang pintar mengolah hati dan pikirannya, ia akan dengan mudah mendapat kebahagiaannya. Hati yang lapang dan pikiran yang tenang akan membawa kekuatan dan kepercayaan diri. Pikiran tenang sangat penting untuk kesehatan mental. "Calm mind brings inner strength and self-confidence, so that's very important for good health", ujar Dalai Lama

Pikiran yang positif juga sangat baik untuk kesehatan mental. Pikiran positif membentuk sistem imun dari dalam tubuh. Sehingga orang yang bepkiran positif cenderung kebal dengan penyakit. 

Farmasi terbaik dan paling efisien adalah di dalam sistemmu "The best and most efficient pharmacy is within your own system", ungkap Robert C. Peale. Pikiran positif menjadikan pikiran menjadi tenang, sehingga tingkat stres/emosi menurun dan logika/pikiran rasional bisa berfungsi kembali.

Sebaliknya pikiran yang negatif tidak hanya menghantarkan sakitnya mental, tetapi kesehatan fisik pun akan terganggu. Begitu berpikir negatif, maka pikiran tersebut akan diserap oleh pusat emosi di dalam otak. Pusat emosi ini kemudian akan mengirim alarm bahaya ke tubuh dan membuat tubuh berjaga-jaga sehingga menyebabkan keringat dingin, pencernaan terganggu, asam lambung naik, dan sebagainya yang akhirnya membuat seseorang tidak bisa beraktivitas dengan normal.

Rasa aman juga penting untuk kesehatan mental. Menurut Saad Riyadh dalam buku "Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah SAW", dalam hadis-hadisnya, Rasulullah menjelaskan kesehatan dan kestabilan jiwa (mental) seseorang memiliki beberapa indikasi antara lain adanya rasa aman.

Rasa aman timbul dari kondisi lingkungan yang nyaman. Keadaan sosial berpengaruh terhadap kenyamanan lingkungan. Menjaga ketertiban diri dan lingkungan adalah bagian dari menjaga kesehatan mental. Karena rasa aman akan timbul dari kondisi sosial yang nyaman. 

WHO menjelaskan tentang syarat kesehatan, "Health is a state of complete physical, mental and social well-being, and not merely the absence of disease or infirmity". Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang lengkap, dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan.

Mari kita jalani kehidupan New Normal ini, dengan menjaga kesehatan fisik sekaligus kesehatan mental. Melakukan olah raga yang rutin, pakai masker, social distancing, dan mencuci tangan adalah bentuk ikhtiar kita agar kesehatan fisik terjaga. Tetapi jangan lupa, penting juga menjaga kesehatan mental dengan senantiasa menjaga kestabilan jiwa dengan selalu berbahagia, berpikiran positif, tenang serta memberikan rasa aman bagi diri dan orang lain.

Setelah itu nikmati kesehatan kita dengan cara bersyukur dan melakukan hal yang positif, karena kesehatan adalah anugerah dari Sang Pencipta. "There's lots of people in this world who spend so much time watching their health that they haven't the time to enjoy it", ujar Josh Billings. Ada banyak orang di dunia ini yang menghabiskan banyak waktu untuk memperhatikan kesehatan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk menikmatinya. Kesehatan itu mahkota, tak bisa merasakannya kecuali orang sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun