Ini adalah empat Wetton yang dikawal oleh Sedul Papat Rimpanther yang paling kuat. Kearifan lokal bersifat dinamis dan mengikuti pola pikir manusia yang berkembang (Eltivia, dkk, 2019, hlm. 139). Tentunya untuk melestarikan kearifan lokal harus dirasionalkan dan dipahami secara mendasar agar generasi sekarang tidak kehilangan makna dari nilai-nilai yang dikembangkannya.
Salah satu nilai yang berkembang dalam budaya Jawa adalah Sedulur Papat Lima Pancer. Nilai ini mengajarkan orang orientasi kesadaran dan dirinya sendiri, yang terdiri dari tubuh dan empat elemen alam yang membentuknya: tanah, api, air dan udara. Di sisi lain, elemen kelima, yang merupakan pusat, berada di tengah.
Sebuah mitos Jawa berkaitan dengan proses kelahiran bayi yang diinginkan oleh seorang ibu. Kelima kapal tanker ini membentuk satu kesatuan yang utuh - manusia. Penghormatan terhadap manusia ini tidak hanya ada dalam proses kelahiran bayi, tetapi juga dalam kandungan (Suwandi & Setyobudi, 2020, hlm. 269).
Istilah Sedulur terdiri dari lima elemen dasar: Watman, Wahman, Rahman dan Ariman. Apaman adalah rasa hormat, Warman adalah perlindungan dan perawatan, Rahman adalah joie de vivre, dan Aliman adalah sikap untuk mempertahankan hidup. Nilai-nilai ini berkaitan dengan konteks dunia nyata: kreativitas, hobi, dan pekerjaan.
rasa bertindak sebagai wujud pikiran yang tulus, niat sebagai tekad untuk memuaskan keinginan seseorang, dan kemampuan untuk melakukan sesuatu (Kusuma, dkk, 2020, hlm. 141)
Orang Jawa memandang Sedulur Papat Lima Pancer sebagai sebuah konsep yang terdiri dari empat unsur alam berupa tanah, api, air dan udara, dengan pada pusatnya jiwa/jiwa disatukan oleh unsur-unsur dengan esensi ketuhanan.Ya (Imani & Ropi 'ah , 2021), hal. 28).
Namun, empat faktor kunci di atas tentu saja jauh lebih relevan dengan implikasi filosofis dari konsep sedulur papat lima pancer ini. Hal ini juga terkait dengan pedoman perilaku masyarakat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Istilah panther diartikan sebagai kesadaran (Eltivia, dkk, 2019, hlm. 141).
Ki Sigit Ariyanto berpendapat bahwa sedulur dapat  menolong kehidupan hingga kembali kepada sang pencipta. Namun menurut islam bahwa sedulur adalah :
1. Lauamah, memberikan arti selemah apapun manusia pasti terdapat jiwa yang kejam dan berani.Â
2. Supiah, memberikan arti bahwa sahabat hidup akan selalu mengingatkan terhadapat kemewahan dunia.Â
3. Amarah memberikan arti bahwa manusia selalu menginginkan hal hal yang berbau tentang politik.Â