drama politik yang intens, House of Cards (2013-2018) mungkin jadi serial wajib ditonton nih. Serial yang nggak cuma menawarkan kisah penuh intrik, manipulasi, dan kekuasaan, tapi juga menyentil isu-isu politik yang masih relevan hingga hari ini, termasuk di Indonesia.Â
Kalau kamu penggemarPenasaran gimana cerita ini bisa berhubungan sama situasi politik di tanah air? Yuk, kita bedah lebih lanjut!
Plot: Soal Ambisi yang Nggak Ada Matinya
House of Cards menceritakan perjalanan Frank Underwood (Kevin Spacey), seorang politikus yang nggak kenal lelah mengejar kekuasaan.
Memulai kariernya sebagai senat daerah di  Carolina Selatan hingga akhirnya berhasil mencapai puncak tertinggi di Gedung Putih. Hal ini gak lepas dari cara Frank gunakan demi meraih kekuasaan tersebut yaitu dengan trik kotor---manipulasi, pemerasan, bahkan pembunuhan.Â
Bersama istrinya, Claire Underwood (Robin Wright), mereka membangun dinasti kekuasaan dengan pondasi kebohongan dan pengkhianatan.
Serial yang memiliki enam season ini berdasarkan novel karangan Michael Dobbs dan remake serial dari inggris; House of Cards dibuat dengan penuh twist yang sukses bikin kita terus terpaku menonton hingga akhir season.
Karakter yang Memikat dan Penuh Kompleksitas
Salah satu kekuatan utama House of Cards adalah karakter-karakternya yang kompleks. Frank Underwood bukan hanya seorang antagonis yang pintar, tapi juga seorang manipulatif yang tahu cara memainkan orang-orang di sekitarnya, bisa dibilang karakter penuh karisma.Â
Di sisi lain, Claire Underwood adalah karakter yang perlahan mengambil alih spotlight dan menunjukkan bahwa ambisinya tidak kalah besar dari suaminya.
Visual dan Atmosfer yang Menggambarkan Kegelapan Politik
Secara visual, House of Cards sangat memanjakan mata dengan palet warna gelap dan atmosfer yang gloomy. Setting yang sering kali berada di ruang-ruang tertutup dan penuh bayang-bayang ini memberikan kesan bahwa di balik setiap keputusan politik, selalu ada sesuatu yang disembunyikan.
Cinematography ini juga mendukung cerita yang ingin disampaikan---bahwa dunia politik penuh dengan sisi gelap yang jarang terlihat oleh publik.
Kritik Sosial: Politik Kotor dan Manipulasi di Mana-Mana
House of Cards menyentuh banyak aspek dari politik kotor dan manipulasi yang bisa terjadi di mana saja, nggak cuma di Amerika Serikat.Â
Karakter Frank Underwood yang melakukan segala cara untuk mempertahankan kekuasaannya itu, sekalipun harus menghancurkan orang-orang yang dulu mendukungnya. Serial ini seolah memberikan cermin bagi dunia politik global, termasuk Indonesia.
Relevansi dengan Gejolak Politik Indonesia Saat Ini
Meskipun House of Cards ber-setting di Amerika Serikat, isu-isu yang diangkat sangat relevan dengan situasi politik di Indonesia. Dalam beberapa kejadian, kita sering melihat bagaimana permainan kekuasaan bisa berjalan di balik layar;
Seperti bagaimana politisi menggunakan media untuk membentuk opini publik, dan bagaimana hubungan antar politisi (kerabat) sebagai senjata mempertahankan ambisi kekuasaan.
Situasi politik di Indonesia yang penuh dengan dinamika ini terlihat dari permainan kekuasaan di DPR hingga pertarungan politik dalam Pilkada, mengingatkan kita pada "lahh... ternyata sesuai realitas yang ada".Â
Ini membuktikan bahwa serial ini nggak cuma sekadar fiksi, melainkan suatu entitas politik yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kesimpulan: Serial Wajib untuk PenggemarHouse of Cards adalah serial yang menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Serial ini memberikan kita gambaran tentang betapa kerasnya dunia politik dan bagaimana kekuasaan bisa merusak moralitas seseorang.Â
Dengan karakter yang kompleks dan cerita penuh twist, serial ini cocok banget buat kamu yang suka drama politik yang mendalam.
Dan yang paling penting, relevansi House of Cards dengan situasi politik di Indonesia membuat serial ini jadi lebih menarik untuk ditonton.Â
Apakah kamu siap menyelami dunia politik yang penuh intrik dan manipulasi?