a. Pembelajaran Permukaan: Fokus pada hafalan daripada pemahaman.
b. Keseimbangan yang Hilang: Menurunnya minat eksplorasi dan kreativitas siswa.
Sebaliknya, evaluasi berbasis kompetensi menitikberatkan pada kemampuan nyata yang dibutuhkan siswa di dunia nyata. Oleh karena itu, kombinasi UN yang didesain ulang dengan AN akan memberikan hasil yang lebih komprehensif.
Sebagai contoh, selain literasi dan numerasi, UN yang baru dapat mencakup soal-soal yang menilai keterampilan pemecahan masalah dan inovasi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan tenaga kerja masa depan yang lebih kompleks dan dinamis.
Peran Guru dan Orang Tua
Guru dan orang tua memiliki peran penting dalam mendukung pelaksanaan UN yang baru. Guru harus diberikan pelatihan yang memadai untuk memahami perubahan kurikulum dan format ujian. Sementara itu, orang tua perlu memahami bahwa pendidikan adalah proses yang berkelanjutan, di mana pengembangan karakter sama pentingnya dengan pencapaian akademik.
Kerja sama yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan demikian, siswa dapat menghadapi UN dengan rasa percaya diri dan semangat untuk terus belajar.
Masa depan pendidikan Indonesia membutuhkan keseimbangan antara inovasi dan pelestarian praktik terbaik. Kembalinya UN dalam format baru pada tahun pelajaran 2025/2026 bisa menjadi langkah yang baik asalkan:
a. Fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran.
b. Tidak menjadi satu-satunya penentu kelulusan.
c. Menerapkan prinsip-prinsip AN dalam evaluasi yang lebih holistik.
Dengan desain yang tepat, UN yang baru dapat membantu Indonesia mewujudkan visi pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Ujian yang baik tidak hanya mengukur hasil belajar, tetapi juga membentuk generasi yang berpikir kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI