Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis, Fotografer, Conten Creator

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Pokok dan Fungsi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

25 Juli 2024   08:48 Diperbarui: 25 Juli 2024   08:48 3179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selanjutnya, data yang terkumpul dikaji dan dianalisis untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan kurikulum. Analisis ini penting untuk menentukan apakah metode pengajaran dan sumber daya yang digunakan saat ini efektif dalam membantu siswa mencapai kompetensi yang diinginkan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sering kali membuat laporan berkala yang menggambarkan temuan ini untuk digunakan dalam pertemuan staf dan rapat dewan sekolah.

Selain itu, monitoring juga melibatkan evaluasi keterlibatan dan motivasi siswa. Faktor-faktor ini sangat penting karena kurikulum yang baik bukan hanya mencari pencapaian akademik tetapi juga perkembangan holistik siswa. Wakil kepala sekolah akan memastikan bahwa pelaksanaan kurikulum menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan mendorong.

Dengan demikian, monitoring pelaksanaan kurikulum adalah proses yang berkelanjutan dan dinamis, yang memerlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak termasuk guru, siswa, dan orang tua. Melalui monitoring ini, wakil kepala sekolah dapat melakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

5.2. Evaluasi Kinerja Guru

Evaluasi kinerja guru merupakan salah satu fungsi kritis dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Proses ini bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi guru dalam melaksanakan tugas pengajaran mereka. Evaluasi kinerja tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik siswa, tetapi juga mempertimbangkan aspek lain seperti metode pengajaran, keterlibatan siswa, dan kesesuaian dengan kurikulum yang telah dirancang.

Salah satu langkah awal dalam evaluasi kinerja guru adalah pengumpulan data. Data ini bisa berasal dari banyak sumber, termasuk pengamatan langsung di kelas, hasil ujian siswa, dan umpan balik dari siswa, orang tua, serta rekan kerja. Selain itu, guru juga dapat melakukan refleksi diri dan menilai kinerja mereka sendiri berdasarkan tujuan dan standar yang ditetapkan.

Selanjutnya, data yang telah dikumpulkan dianalisis secara mendalam. Analisis ini harus objektif dan berbasis bukti, guna memastikan bahwa setiap aspek kinerja guru dievaluasi secara adil. Hasil analisis kemudian dibahas dalam sesi feedback yang konstruktif antara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan guru yang bersangkutan. Diskusi ini bertujuan untuk membantu guru memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan.

Proses evaluasi kinerja tidak berhenti pada pemberian feedback saja. Wakil Kepala Sekolah juga bertanggung jawab untuk menindaklanjuti hasil evaluasi dengan memberikan dukungan yang diperlukan. Hal ini dapat berupa pelatihan tambahan, workshop, atau program pengembangan profesional lainnya. Dengan demikian, evaluasi kinerja guru menjadi alat strategis untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan, pada akhirnya, kualitas pendidikan di sekolah secara keseluruhan.

6. Fungsi Pembinaan dan Pengembangan

Fungsi pembinaan dan pengembangan adalah salah satu tugas strategis yang diemban oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa para pendidik di sekolah selalu berada pada jalur profesional yang benar dan selalu meningkatkan kualitas diri mereka. Melalui pembinaan yang sistematis dan pengembangan berkelanjutan, diharapkan guru-guru dapat memberikan yang terbaik dalam proses belajar mengajar.

Guna mencapai tujuan tersebut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertanggung jawab dalam menyusun program-program pengembangan profesional yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan standar pendidikan nasional. Program ini bisa berupa pelatihan, workshop, seminar, dan kegiatan-kegiatan lain yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun