Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Cinta dalam Dialog 'Symposium' Plato

24 Juli 2024   16:00 Diperbarui: 24 Juli 2024   16:07 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pendahuluan

Dialog 'Symposium' karya Plato adalah salah satu teks filosofis yang paling terkenal dalam sejarah filsafat Barat. Karya ini menggambarkan serangkaian pidato yang disampaikan oleh tokoh-tokoh penting yang hadir dalam sebuah jamuan makan malam di rumah Agathon, seorang penyair terkenal pada masa itu. Dalam dialog ini, tema yang dibahas adalah cinta, atau dalam bahasa Yunani disebut 'eros'. Melalui dialog ini, Plato menguraikan berbagai pandangan tentang hakikat cinta, yang diungkapkan oleh beberapa peserta penting, termasuk Socrates, Aristophanes, dan Alcibiades.

Topik cinta dibahas secara mendalam dan ditinjau dari berbagai perspektif, mulai dari cinta fisik dan sensual hingga cinta yang lebih rohaniah dan filosofis. Dialog ini tidak hanya memberikan pemahaman yang kompleks tentang cinta, tetapi juga membuka wacana tentang bagaimana cinta mempengaruhi kehidupan manusia, baik dari segi individu maupun sosial.

Pendahuluan ini bertujuan untuk memberikan latar belakang yang diperlukan bagi pembaca untuk memahami konteks dan pentingnya dialektika cinta yang dihadirkan dalam 'Symposium'. Selain itu, pendahuluan ini juga akan membantu mengarahkan pembaca untuk mengeksplorasi lebih lanjut berbagai pandangan dan klasifikasi cinta yang diuraikan dalam teks tersebut.

1.1 Latar Belakang Dialog 'Symposium'

'Symposium' adalah salah satu dialog karya Plato yang paling terkenal dan sering dianalisis dalam konteks filsafat cinta. Dialog ini diatur dalam bentuk jamuan makan malam yang dihadiri oleh sekelompok intelektual Yunani kuno, termasuk Socrates, Aristophanes, dan Alcibiades. Dalam acara ini, masing-masing peserta memberikan pidato tentang konsep cinta, memaparkan pandangan mereka yang unik dan mendalam.

Plato menulis 'Symposium' pada sekitar abad ke-4 SM, dan ini menggambarkan percakapan yang diduga terjadi beberapa dekade sebelumnya. Oleh karena itu, dialog ini tidak hanya mencerminkan pandangan Plato sendiri, tetapi juga memberikan wawasan tentang pemikiran dan budaya Yunani kuno pada masa tersebut.

Tempat dan waktu dialog tersebut adalah rumah Agathon, penyair tragis, yang mengadakan jamuan untuk merayakan kemenangan dramatiknya di festival Lenaia. Keunikan dari dialog ini adalah bahwa selain perbincangan intelektual, juga terdapat elemen sosial dan politik yang mencerminkan konteks masyarakat Athena pada waktu itu.

Dengan latar belakang yang kaya ini, 'Symposium' tidak hanya menjadi karya sastra yang penting tetapi juga menjadi dasar bagi studi lebih lanjut tentang hakikat dan tujuan cinta dalam filsafat Barat.

2. Pengertian Cinta dalam 'Symposium'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun