Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nilai dan Makna Kerja Tangan Menurut Santo Fransiskus Assisi

24 Juli 2024   14:19 Diperbarui: 24 Juli 2024   14:23 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. Pribadi Generate by AI

Fransiskus hidup sebagai pengemis, membantu orang miskin, merawat yang sakit dan menyebarkan ajaran cinta kasih serta perdamaian. Gaya hidup sederhana dan pengabdian total kepada Tuhan membuatnya dihormati banyak orang dan mempengaruhi sejumlah besar pengikut. Gerakan Fransiskan yang didirikannya, hingga kini tetap menjadi salah satu ordo religius yang paling dihormati dan berpengaruh dalam Gereja Katolik.

1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Artikel

Artikel ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang nilai dan makna kerja tangan menurut pandangan Santo Fransiskus Assisi. Santo Fransiskus, seorang tokoh spiritual terkemuka dalam sejarah Gereja Katolik, dikenal karena kebijaksanaannya yang mendalam dan praktik kehidupan yang sangat sederhana. Melalui artikel ini, diharapkan pembaca dapat memahami konsep kerja tangan sebagai sebuah nilai spiritual yang diteladankan oleh Santo Fransiskus, dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan modern.

Ruang lingkup artikel ini meliputi beberapa aspek utama yang berkaitan dengan pandangan Santo Fransiskus tentang kerja tangan. Pertama, artikel ini akan mengulas definisi kerja tangan menurut Santo Fransiskus, sehingga pembaca mendapatkan gambaran yang jelas tentang prinsip-prinsip dasar yang dianut oleh Santo Fransiskus dalam menjalankan pekerjaannya. Selanjutnya, artikel ini akan mencakup pengalaman pribadi Santo Fransiskus dengan kerja tangan, menunjukkan bagaimana beliau menghayati dan mengimplementasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, artikel ini akan membahas nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam kerja tangan, seperti kerendahan hati, kesederhanaan, ketaatan, dan pengabdian kepada Tuhan. Dengan mengeksplorasi nilai-nilai ini, pembaca diharapkan dapat merenungkan dan mungkin mengadopsi beberapa dari prinsip-prinsip ini ke dalam kehidupan mereka sendiri.

Lebih lanjut, artikel ini juga akan meninjau dampak kerja tangan terhadap komunitas di sekitarnya, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi dan solidaritas sosial. Dalam konteks yang lebih luas, artikel ini mencoba untuk mengaitkan relevansi prinsip-prinsip kerja tangan Santo Fransiskus dengan tantangan dan kesempatan yang dihadapi dalam era modern saat ini.

Akhirnya, artikel ini akan menyajikan kesaksian dan inspirasi dari individu-individu yang telah terinspirasi oleh teladan Santo Fransiskus, termasuk testimoni dari pemimpin gereja dan masyarakat. Melalui informasi yang disajikan, diharapkan bisa memberikan wawasan yang kaya dan mendalam tentang nilai-nilai kerja tangan dalam perspektif spiritual dan praktis.

2. Konsep Kerja Tangan dalam Kehidupan Santo Fransiskus

Kerja tangan merupakan konsep yang memiliki tempat istimewa dalam kehidupan dan ajaran Santo Fransiskus dari Assisi. Dalam pandangan Santo Fransiskus, kerja tangan merupakan ungkapan kasat mata dari iman dan kesalehan yang mendalam. Ia menganggap bahwa bekerja dengan tangan sendiri bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan juga tindakan spiritual yang mendekatkan seseorang kepada Tuhan serta meningkatkan rasa solidaritas dengan sesama manusia.

Santo Fransiskus menekankan bahwa kerja tangan adalah suatu bentuk pelayanan yang mengajarkan kerendahan hati dan kesederhanaan. Ia percaya bahwa melalui kerja tangan, seorang individu dapat menunjukkan penghormatan terhadap martabat kerja dan mampu menolak godaan untuk hidup mewah dan berfoya-foya. Kerja tangan, dalam pandangan Santo Fransiskus, adalah jalan untuk mencapai hidup yang lebih berbudi luhur dan berintegritas.

Pada masa hidupnya, Santo Fransiskus sering terlihat bekerja dengan tangan, baik dalam merawat kebunnya maupun dalam membantu keperluan sehari-hari komunitasnya. Ia belajar bahwa bekerja secara manual memungkinkan seseorang untuk hidup dalam kemandirian dan tidak tergantung pada kemurahan hati orang lain. Baginya, kerja tangan juga menjadi alat untuk bertumbuh secara rohani dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. Setiap kerja yang dilakukan dengan kesungguhan hati dan niat yang suci adalah bentuk ibadah yang diterima oleh Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun