Daftar Pustaka merupakan bagian integral dalam penulisan artikel ilmiah yang bertujuan untuk memberikan kredit kepada sumber-sumber yang telah digunakan dalam penelitian. Penyusunan daftar pustaka yang benar dan mengikuti aturan tertentu sangat penting untuk memastikan integritas akademis dan mencegah tuduhan plagiarisme.
Dalam menyusun Daftar Pustaka, penulis harus memperhatikan format penulisan yang berlaku. Beberapa gaya penulisan yang sering digunakan antara lain American Psychological Association (APA), Modern Language Association (MLA), dan Chicago Manual of Style (CMOS). Setiap gaya memiliki aturan yang berbeda dalam hal pengurutan informasi seperti nama penulis, tahun publikasi, judul karya, dan sumber.
Secara umum, elemen-elemen yang harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka meliputi nama penulis, tahun terbit, judul karya, judul jurnal atau buku, volume dan nomor edisi (jika ada), serta halaman. Sumber digital harus menyertakan Uniform Resource Locator (URL) atau Digital Object Identifier (DOI).
Penting untuk mencantumkan semua sumber yang digunakan secara lengkap dan akurat. Hal ini tidak hanya memudahkan pembaca dalam menelusuri referensi yang digunakan, tetapi juga menunjukkan bahwa penulis telah melakukan penelitian yang menyeluruh dan mendalam.
4. Pemilihan Topik dan Penelitian Awal
Pemilihan topik dan penelitian awal merupakan langkah krusial dalam proses penulisan artikel ilmiah. Keberhasilan sebuah artikel ilmiah sangat ditentukan oleh relevansi dan originalitas topik yang dipilih. Oleh karena itu, peneliti harus melakukan identifikasi masalah yang mendalam dan memastikan bahwa topik yang dipilih dapat memberikan kontribusi baru atau signifikan dalam bidang ilmu yang diselidiki.
Dalam memilih topik, seorang peneliti harus mempertimbangkan beberapa aspek penting, seperti kondisi kekinian dari bidang penelitian, gap penelitian yang ada, serta kemampuan untuk mengakses data dan sumber informasi yang diperlukan. Selain itu, topik yang dipilih harus memiliki potensi untuk dikaji secara mendalam dan memenuhi kriteria keilmiahan yang telah ditetapkan oleh komunitas akademis.
Setelah topik dipilih, langkah berikutnya adalah melakukan penelitian awal yang mencakup tinjauan pustaka secara komprehensif. Tinjauan pustaka bertujuan untuk memahami penelitian-penelitian yang telah ada, mengidentifikasi celah penelitian, dan menetapkan kerangka teoritis yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian awal ini juga berguna untuk menguji kelayakan topik yang dipilih dan merumuskan hipotesis penelitian yang spesifik dan terukur.
4.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah langkah awal dan paling penting dalam penulisan artikel ilmiah. Proses ini melibatkan penentuan, pemaparan, dan perumusan masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Langkah ini krusial karena kualitas dan relevansi sebuah penelitian sangat bergantung pada seberapa baik masalah yang diidentifikasi.
Langkah pertama dalam identifikasi masalah adalah mengamati fenomena atau kejadian tertentu yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Fenomena ini dapat berasal dari pengamatan langsung di lapangan, hasil studi literatur, atau gabungan dari keduanya. Setelah mengamati, peneliti harus mampu merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik, terukur, dapat diamati, dan dapat diuji.