Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Cinta ala Erich Fromm: Menggali Makna & Implementasi

19 Juli 2024   11:46 Diperbarui: 19 Juli 2024   14:58 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan untuk memahami dan mengimplementasikan konsep cinta Erich Fromm dapat membantu memperkuat hubungan antarindividu dan memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, studi mengenai filsafat cinta ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam membangun kehidupan yang lebih bermakna dan harmonis di tengah tantangan era modern.

2. Konsep Dasar Cinta Menurut Erich Fromm

Erich Fromm, seorang filsuf dan psikoanalis terkenal, menawarkan perspektif mendalam mengenai cinta yang bertolak belakang dengan pandangan umum tentang cinta sebagai sebatas perasaan romantis. Menurut Fromm, cinta adalah seni yang membutuhkan pemahaman teoretis dan penerapan praktis. Ia menegaskan bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang hanya terjadi begitu saja, melainkan melibatkan upaya sadar dan pengetahuan mendalam tentang diri sendiri dan orang lain.

Fromm membedakan konsep cinta secara tajam dari ketertarikan fisik semata dan melihatnya sebagai cara untuk melampaui egoisme dan merangkul kemanusiaan. Dalam karyanya "The Art of Loving", Fromm menyoroti pentingnya elemen-elemen integral seperti perhatian, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan sebagai fondasi cinta sejati. Dengan mengadopsi pemahaman ini, Fromm menawarkan wawasan yang sangat relevan bagi individu yang berupaya memahami dan mewujudkan cinta dalam bentuk yang paling murni di era modern.

2.1 Definisi Cinta

Menurut Erich Fromm, cinta adalah seni yang membutuhkan pengetahuan dan usaha lebih daripada sekadar emosi spontan. Fromm mendefinisikan cinta sebagai suatu hubungan yang aktif, bukan sesuatu yang pasif dan terjadi secara kebetulan. Dalam pandangan Fromm, cinta adalah aktivitas kreatif yang melibatkan perhatian, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Ia menjelaskan bahwa cinta harus dipahami sebagai suatu kekuatan yang mempersatukan, yang mampu mengatasi isolasi individual dan mendorong keterhubungan antar manusia.

Fromm juga menekankan bahwa cinta sejati memerlukan pengorbanan dan kesadaran untuk terus belajar dan memahami orang lain. Dengan demikian, cinta bukanlah sekadar perasaan nyaman atau romantis, melainkan komitmen yang mendalam untuk pertumbuhan pribadi dan kebahagiaan bersama.

2.2 Jenis-jenis Cinta

Erich Fromm, dalam karyanya yang terkenal "The Art of Loving," mengidentifikasi berbagai jenis cinta yang dapat dirasakan oleh manusia. Pertama, cinta persaudaraan, yang merupakan cinta antar manusia, mencakup empati dan rasa persatuan. Kedua, cinta ibu, yang ditandai oleh rasa tanggung jawab, pengorbanan, serta keinginan untuk melindungi dan merawat. Ketiga, cinta erotis, atau cinta antara pasangan, di mana terdapat dorongan seksual dan kedalaman emosional. Keempat, cinta pada diri sendiri, yang bukanlah tindakan egois, melainkan cinta yang sehat terhadap diri sendiri. Terakhir, cinta kepada Tuhan, yang mencerminkan kebutuhan spiritual manusia akan keberadaan yang lebih tinggi dan mengandung rasa kagum, hormat, dan devosi. Fromm menekankan bahwa semua jenis cinta ini saling berhubungan dan penting untuk keseimbangan emosi serta kesejahteraan individu.

3. Unsur-unsur dalam Cinta Sejati

Cinta sejati, menurut Erich Fromm, adalah sebuah seni yang memerlukan praktik, usaha, dan pemahaman yang mendalam mengenai empat elemen utama: perhatian, tanggung jawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Keempat unsur ini saling terkait dan menjadi landasan dalam membangun hubungan yang penuh kasih sayang dan ketulusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun