Juga jangan terpaku berdiri di satu tempat saja. Lakukanlah body movement jika panggung yang Anda miliki memungkinkan Anda untuk melakukannya.
Dan pastikan Anda tersenyum. Sebelum memulai presentasi, tersenyumlah pada audience Anda. Bahkan jika Anda menggunakan masker karena prokes, tetaplah tersenyum. Sebab mata yang tersenyum memberi energi positif, baik bagi audience mapun bagi kita sendiri sebagai sang pemilik senyum.
Tidak memanfaatkan opening dan closing dengan optimal
Otak manusia cenderung mengingat sesuatu di awal dan di akhir. Karena itu penting bagi Anda untuk merencanakan opening dan closing presentasi Anda sebaik sekreatif mungkin. Opening dilakukan untuk mendapatkan atensi peserta di awal.Â
Jika Anda berhasil mendapat atensi peserta dari awal, langkah selanjutnya menjadi lebih mudah.Â
Pilihlah teknik opening yang sesuai dan relevan dengan content anda dan yang familiar di mata audience Anda.Â
Anda bisa menggunakan quotes, humor, cerita atau kisah, membawa alat peraga, menunjukkan demonstrasi, menggunakan analogi atau metafora, dan sebagainya.
Jangan lakukan closing dengan sekadar mengucapkan terima kasih saja. Gunakan teknik-teknik kreatif untuk memberikan call to action bagi audience Anda. Gunakan cerita atau kisah inspiratif, quotes, pantun, alat peraga, dan sebagainya.
"Mainkan alat perkusi, nikmati kopi kental di atas kursi. Kreatiflah dalam presentasi, jadilah presenter handal yang menginspirasi" 😎
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H