Mohon tunggu...
Erick Iskandar
Erick Iskandar Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer I Coach I

Helping People Flourish. Founder of Lighthouse Training. https://lighthousetraining.org

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pilih Mana: Keluar, Bertahan, Mengabaikan, atau Bersuara?

24 Juni 2021   14:29 Diperbarui: 24 Juni 2021   14:38 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration for choosing the path (climbingup.org)

adalah bentuk respon yang termasuk "mengubah situasi" dan "merugikan organisasi". Keluar berarti memindahkan diri dari keadaan itu sama sekali : berhenti dari pekerjaan dan organisasi. Dengan melakukan exit, kita memiliki kontrol terhadap situasi yang kita alami namun tidak memberikan komitmen pada organisasi. Exit adalah tindakan dimana kita mengubah situasi dengan cara memilih situasi baru .

Dari ke-empat jenis respon tersebut maka hal penting berikut ini menjadi pertimbangan utama :

  1. Hindari masuk dalam respon mengabaikan (neglect), karena hal ini menjadikan diri kita sebagai karyawan yang bersikap dan berperilaku merusak suasana kerja, menurunkan semangat, dan menyebarkan apatisme. Dampak buruk bagi diri kita adalah kita semakin menumpuk emosi negatif. Neglect juga berdampak buruk bagi organisasi karena dapat menurunkan produktivitas, mengikis budaya positif, dan memperlambat kinerja.
  2. KESADARAN DIRI adalah kunci. Sadarilah jenis respon apa yang kita munculkan dari antara 4 respon tersebut. Sadari segera jika kita berada pada respon neglect. Segeralah beralih dari neglect menuju loyalty dan voice yang lebih bermanfaat positif bagi diri kita maupun organisasi.
  3. Respon loyalty dapat menjadi jembatan menuju respon neglect ataupun voice. Pilihan ada di tangan kita. Karena itu, saat mengalami situasi yang stressful dan tidak menyenangkan, pilihan PERTAMA sebaiknya memberikan respon loyalty terlebih dahulu. Kemudian dengan strategi yang matang lakukanlah voice.
  4. Respon voice biasanya tidak akan langsung memecahkan masalah. Untuk bersuara, kita perlu melakukannya dengan SRATEGI, DAYA TAHAN dan TAHAPAN-TAHAPAN yang dimulai dari langkah-langkah sederhana, mis : dekatilah atasan kita perlahan-lahan, sampaikan apa yang kita butuhkan. Saat tidak diterima, coba lagi dengan cara lain, dst.
  5. Jika respon voice belum berhasil, jangan langsung memilih exit. Beralihlah dulu ke loyalty. Cari waktu yang tepat untuk kembali melakukan voice. Jika belum berhasil, beralih lagi ke loyalty, kemudian coba lagi dengan voice, dst. Yang terpenting jangan masuk dalam respon neglect.
  6. Ambillah pilihan exit ketika usaha kita di loyalty dan voice sudah tidak worth it lagi. Artinya kita menilai bahwa segala pengorbanan, pelayanan dan upaya terbaik kita memang sudah tidak layak lagi kita berikan pada organisasi / orang tertentu akibat respon balik yang tidak sepadan dengan apa yang kita upayakan.

Karakter kita dibentuk oleh pilihan respon kita saat menghadapi situasi sulit. Karir profesional kita adalah ajang menempa diri untuk menguatkan karakter, menumbuhkan daya tahan, melatih ketekunan. Juga menjadi ajang untuk memberikan manfaat, menunjukkan kinerja dan memberi nilai tambah besar bagi orang lain dan organisasi. Bijaklah dalam memilih respon kita.

Selamat memilih respon !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun