Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Penulis - Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bencana Monster Hoaks

6 Oktober 2018   12:28 Diperbarui: 7 Oktober 2018   13:22 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah ditelusuri, perang ini dipicu oleh kementerian Pertahanan AS yang mengabarkan bahwa kapal perang USS Maddox ditembaki kapal Vietnam Utara pada 2 dan 4 Agustus 1964. Atas laporan tersebut presiden Lyndon B. Johnson pun mengumumkannya di televisi, sehingga menyebabkan meletusnya perang vietnam. Kebohongan itupun terungkap oleh pengakuan mantan menteri pertahanan AS Robert McNamara pada tahun 1995, dia mengatakan bahwa insiden yang terjadi atas kapal tersebut adalah berita bohong belaka.

4. Perang Irak 2003--2011

Perang ini terjadi ketika Amerika mulai menginvasi Irak pada tahun 2003. dan berakhir pada tahun 2011. Akibatnya, sekitar setengah juta orang tewas di Irak akibat perang tersebut dan menyebabkan perang saudara antara kelompok Syi'ah dan Sunni hingga sekarang. ironisnya, perang ini dipicu oleh kabar bohong yang dibuat oleh Ahmed Chalabi kepada intelijen AS. 

Chalabi mengatakan kepada mereka bahwa irak memiliki senjata pemusnah massal. Menteri luar negeri AS colin powell langsung meyakini kabar tersebut dan lantas membeberkannya pada sidang Dewan Keamanan PBB 5 Februari 2003, sehingga hal itu mendorong Presiden Bush menginvasi Irak dan meruntuhkan rezim Saddam Hussein. selama bertahun-tahun peperangan irak dan amerika, senjata pemusnah massal yang mereka tuduhkan pun tidak juga ditemukan. Ironis, sungguh ironis, mengingat penyebar hoax itu adalah warganagera irak sendiri. Chalabi menghancurkan negaranya dengan kebohongan yang dibuatnya.

5. Ketegangan Arab Saudi-Qatar

Arab Saudi berang terhadap Qatar akibat cuitan di akun Twitter Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani yang mengatakan Qatar akan menarik duta besar dari negara-negara tetangga, termasuk Mesir, Kuwait, dan Arab Saudi.

Akibat pemberitaan itu, Saudi dan Uni Emirat Arab langsung memblokir seluruh media Qatar, termasuk yang terbesar, Al-Jazeera.
Tidak lama setelah itu, pemerintah Qatar mengklaim bahwa pemberitaan itu tidak benar. Menurut mereka, kantor berita Qatar telah diretas dan ditulisi berita hoax mengatasnamakan Emir. Hingga saat ini Saudi dan Qatar tidak juga akur.

Semoga bermanfaat, tolak tegas Hoax oleh siapapun dan dalam bentuk apapun juga, Jaga stabilitas dan kedamaian negeri kita.

wsp-5bb9a5c312ae94117f124ed3.jpg
wsp-5bb9a5c312ae94117f124ed3.jpg
Erick Brandie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun