Mohon tunggu...
Erica Feby Vindiawanti
Erica Feby Vindiawanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Air Langga (D3 Keperawatan)

ErVindia adalah nama media sosial saya, saya biasa di panggil Erica/Vindi. Saya adalah mahasiswa d3 Keperawatan Universitas Airlangga. Hobby saya berenang, menulis, dan memasak. Dalam tahap pendewasaan saya ingin menggapai mimpi mimpi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bergerak Mengatasi Krisis Budaya Membaca di Indonesia

9 Juni 2022   08:00 Diperbarui: 9 Juni 2022   08:03 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam krisis minat baca di Indonesia memiliki faktor penghambat dan pendukung. Faktor penghambat yaitu guru masih kurang menguasai minat atau keinginan siswa, fasilitas sekolah kurang mendukung dan guru kurang penguasaan pada metode yang diinginkan siswa. Pada faktor pendukung yaitu adanya kesadaran siswa, alat peraga serta dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perluasan dan pemerataan pendidikan di Indonesia perlu dilakukan bukan hanya itu tetapi pendidikannya harus bermutu dan relevan sehingga lulusan pendidikan bisa menjadi pekerja produktif atau bahkan menjadi pengusaha yang nantinya akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

Saran yang perlu dilakukan adalah kita harus menumbuhkan budaya membaca di Indonesia. Di era globalisasi ini kita harus menguasai bidang komunikasi dan informasi oleh karena itu krisis minat baca ini perlu diatasi. Ada beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis membaca di Indonesia. Pertama menghilangkan paradikma, bahwa membaca tidak harus melalui mata pelajaran tetapi kita juga bisa membaca novel atau buku yang lainnya. Kedua perbaikan sarana prasarana baik di perpustakaan umum maupun perpustakaan sekolah. Ketiga pembaharuan metode, strategi untuk mengembangkan minat baca,. Keempat adanya gerakan, program atau komunitas yang mendorong agar bisa mendorong serta meningkatkan minat baca (Tahmidaten and Krismanto, 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun